Aplikasi Kompos Batang Pisang Untuk Meningkatkan Ketersediaan Dan Serapan Kalium Serta Produksi Umbi Bawang Merah (Allium Cepa L.) Pada Inceptisols Dau

Main Author: Putra, MokhammadJafriNurFahmyIdlainAkbar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129852/1/SKRIPSI_M.JAFRI.N.F.I.A.P.pdf
http://repository.ub.ac.id/129852/
Daftar Isi:
  • Produksi pisang di Indonesia kini menduduki peringkat ke enam dunia dan menghasilkan limbah batang pisang yang belum banyak dimanfaatkan dan mengandung kalium tinggi, sehingga berpotensi untuk meningkatkan bahan organik Inceptisols Dau yang memiliki kandungan kalium yang rendah. Kalium berperan penting dalam peningkatan produksi bawang merah karena kalium berfungsi dalam peningkatan translokasi fotosintat dari daun ke umbi. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) M engetahui pengaruh aplikasi pupuk kompos batang pisang terhadap ketersediaan unsur K dalam tanah dan serapan K dalam umbi bawang merah . (2) M engetahui pengaruh serapan K umbi terhadap pertumbuhan vegetatif, produksi dan kualitas umbi bawang merah . Penelitian dilaksanakan pada rumah kaca dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, pada bulan April-Juli 2014. Variabel pengamatan meliputi K-tersedia, Serapan K umbi, dan produksi umbi berupa bobot umbi basah dan kering, jumlah umbi, dan diameter umbi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol (P0), 100% pupuk ZK (P1), 75% pupuk ZK dan 25% kompos batang pisang (P2), 50% pupuk ZK dan 50% kompos batang pisang (P3), 25% pupuk kalium sulfat dan 75% kompos batang pisang (P4), 100% kompos batang pisang (P5). Data diuji dengan analisis ragam, dilanjutkan dengan Uji Duncan dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos batang pisang berpengaruh nyata terhadap ketersediaan K pada setiap perlakuan namun tidak berbanding lurus pada setiap peningkatan dosis kompos batang pisang. Ketersediaan K tertinggi dihasilkan pada perlakuan P3, diikuti dengan P1, P5, P2, dan P0 yaitu 1,34; 1,21; 1,06; 1,05 dan 0,52 cmol kg-1. Sedangkan pengaruh aplikasi kompos batang pisang terhadap serapan K bakal umbi tidak berbeda nyata. Serapan K bakal umbi tertinggi dihasilkan pada perlakuan P1 yaitu 5,70 mg tanaman-1. Aplikasi kompos batang pisang tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap produksi bakal umbi (diameter, jumlah, dan bobot kering bakal umbi). Aplikasi kompos batang pisang terbukti meningkatkan C-organik, pH, dan ketersediaan K tanah dan memperbaiki pertumbuhan bawang merah berupa tinggi tanaman dan jumlah daun. Ketersediaan K tanah berkorelasi positif terhadap serapan K bakal umbi. Serapan K umbi yang tinggi mampu meningkatkan produksi bakal umbi bawang merah berupa diameter, jumlah dan bobot kering bakal umbi bawang merah.