Peranan Gabungan Kelompok Tani dalam Pengendalian Mutu dan Pemasaran Sayuran Kangkung (Ipomoea Reptans) ke Pasar Modern (Studi Kasus di Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang
Daftar Isi:
- Salah satu dampak dari adanya globalisasi pangan adalah semakin terbukanya pasar pertanian, sehingga impor menjadi salah satu strategi utama bagi negara Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Komoditas pertanian nasional termasuk sayuran kangkung memiliki semakin banyak pesaing baik dari segi mutu dan harga. Pasar modern merupakan salah satu pilihan tempat berbelanja yang memiliki variasi jenis barang secara beragam. Upaya peningkatan pemasaran produk pertanian lokal termasuk kangkung dilakukan dengan memasarkannya di pasar modern, tidak hanya pasar tradisional. Gapoktan Sumbersuko merupakan lembaga tani di Desa Pandanajeng yang berperan dalam pengendalian mutu dan pemasaran sayuran kangkung di pasar modern. Penelitian ini bertujuan untuk, a) mendeskripsikan peranan Gapoktan Sumbersuko dalam pengendalian mutu sayuran kangkung, b) mendeskripsikan peranan Gapoktan Sumbersuko dalam pemasaran sayuran kangkung ke pasar modern, c) mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi Gapoktan Sumbersuko dalam pengendalian mutu sayuran kangkung, d) mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi Gapoktan Sumbersuko dalam pemasaran sayuran kangkung ke pasar modern. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Desa Pandanajeng Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Waktu penelitian dilaksanakan pada April hingga Juni 2014. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive terhadap 21 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan diagram sebab akibat (fishbone). Dari penelitian yang sudah dilakukan di Desa Pandanajeng diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Gapoktan Sumbersuko berperan dalam pengendalian mutu kangkung melalui: peningkatan mutu terdiri dari perencanaan, pelaksanaan (budidaya, panen, dan pasca panen kangkung), pemeriksaan, dan evaluasi. Gapoktan Sumbersuko telah menjalankan peranannya sesuai yang diharapkan oleh petani anggota terutama dalam perencanaan. Pelayanan informasi terdiri dari penyebaran informasi dan kebutuhan informasi oleh petani. Gapoktan Sumbersuko melakukan pemenuhan kebutuhan informasi mengenai harga, kuantitas, kualitas kangkung yang diminta oleh pasar modern, dan teknologi produksi kangkung. Peningkatan pengetahuan yang dilakukan oleh Gapoktan Sumbersuko adalah dengan melakukan sharing pendapat dan pengalaman antar anggota serta mengikutsertakan anggota Gapoktan dalam seminar dan pelatihan. Penerapan teknologi yang dilakukan oleh Gapoktan berupa pemanfaatan rumah packaging sayuran, mesin pembajak tanah, dan biopestisida. Penyediaan sarana produksi dan pengolahan hasil usahatani yang dilakukan oleh Gapoktan Sumbersuko terutama dalam penanganan pasca panen dan pemasaran kangkung. 2. Gapoktan Sumbersuko berperan dalam pemasaran kangkung ke pasar modern sebagai berikut: Perencanaan target pasar modern yang akan dituju untuk memasarkan kangkung. Penentuan harga kangkung di pasar modern merupakan harga yang telah disepakati oleh pihak Gapoktan dan pasar modern yang diperbarui setiap kurun waktu 3 bulan sesuai dengan kondisi lingkungan dan pasar. Penciptaan peluang pasar oleh Gapoktan Sumbersuko dilakukan untuk mengembangkan jaringan kerjasama pemasaran dengan pasar modern. Selain bekerjasama dengan CV. Agri Fresh, mulai tahun 2014 Gapoktan Sumbersuko juga memasarkan ke Hero dan Giant supermarket di Malang. Distribusi produk ke pasar modern dilakukan setiap pukul 22.00 dengan kendaraan distribusi yang telah disediakan oleh pihak pasar modern. 3. Masalah yang dihadapi Gapoktan dalam pengendalian mutu yaitu kesulitan dalam melakukan pengurukan benih dengan tanah, belum terpenuhinya informasi dari pelatihan dan mengenai teknologi, banyaknya anggota yang pasif dalam diskusi Gapoktan, banyaknya anggota Gapoktan yang belum menerapkan biopestisida, dan kesulitan dalam memperoleh pupuk. 4. Masalah yang dihadapi Gapoktan dalam pemasaran kangkung ke pasar modern yaitu jumlah permintaan sayuran bertambah secara mendadak, harga kangkung di pasar tradisional fluktuatif, kurangnya kepercayaan Gapoktan terhadap karyawan pasar modern, serta adanya return kangkung dari pasar modern kepada Gapoktan. Saran yang dapat diberikan kepada Gapoktan, pemerintah, dan akademisi berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam upaya peningkatan peranan Gapoktan maka perlu diadakan perbaikan Gapoktan dari segi kepengurusan (jumlah dan pembagian tugas pengurus), keaktifan anggota, dan jadwal kegiatan maupun pertemuan Gapoktan. Hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan terhadap petani untuk reorganisasi Gabungan Kelompok Tani sehingga kinerja Gapoktan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Untuk mengatasi masalah yang dialami petani dalam produksi kangkung yang disebabkan oleh faktor lingkungan, perlu digunakan mulsa plastik yang berfungsi dalam menjaga kelembaban tanah dan mencegah tumbuhnya gulma pada awal penanaman. 2. Perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan pertanian dari UPT Balai Penyuluhan setempat dan perusahaan mitra mengenai komoditas sayuran pada Gapoktan Sumbersuko agar peningkatan pengetahuan dan penerapan teknologi dapat diperbaiki. Sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan perlu menerapkan praktik budidaya yang tepat sehingga dapat dilakukan oleh para petani. Dalam pemberian bantuan kepada petani maupun Gapoktan perlu diberikan bimbingan secara intensif sehingga pelaksanaan program pemberdayaan petani dapat terlaksana dengan baik. 3. Penelitian selanjutnya perlu meneliti tentang tingkat partisipasi petani dalam pengendalian mutu sayuran dan pemasarannya ke pasar modern. Selain itu, perlu diteliti juga tentang mutu internal sayuran kangkung yang diproduksi anggota Gapoktan Sumbersuko terutama dalam hal keamanan pangan atau batas kandungan zat-zat kimia di dalam sayuran kangkung