Pengaruh Pemberian Bubuk Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Loligo Sp.) Terhadap Daya Hambat Dan Biofilm Coverage Rate (Bcr) Pada Bakteri Vibrio Parahaemolyticus Secara In Vitro

Main Author: Khusnudhoni, Muhammad Rifki
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12985/
Daftar Isi:
  • Udang vanname saat ini banyak dibudidayakan karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain yaitu dapat tumbuh secepat udang windu (3 gram/minggu), dapat dibudidayakan pada kisaran salinitas yang lebar (0,5-45 ppt), kebutuhan protein yang lebih rendah (20-35%), konversi pakan lebih rendah (1,2-1,6), serta dapat ditebar dengan kepadatan tinggi hingga mencapai lebih dari 150 ekor/m2. Terjadi penurunan jumlah ekspor udang pada kurun waktu tahun 2009-2010 sebesar 2,69%, yaitu dari 117.093 ton menjadi 113.937 ton. Turunnya jumlah permintaan udang Indonesia juga disebabkan oleh banyaknya penolakan udang yang akan di ekspor ke pasar dunia. Hal ini berdampak pada kerugian materil yang cukup besar bagi industri pengolahan udang dan para pengusaha petambak udang vanname. Salah satu penyebab penolakan ekspor udang adalah adanya kontaminasi mikroba patogen yaitu Vibrio parahaemolyticus. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan, 3 kali ulangan. Bubuk ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) yang digunakan yaitu A (150 ppm), B (200 ppm), dan C (250 ppm), sedangkan K+ (Oxytetracyclin 5 ppm) dan K- (tanpa penambahan ekstrak). Parameter utama yang diuji adalah daya hambat dan Biofilm Coverage Rate (BCR) pada bakteri V. parahaemolyticus. Data diolah menggunakan analisis keragaman atau uji F (ANOVA). Hasil penelitian didapatkan rata-rata dari daya hambat bakteri V. parahaemolyticus yaitu perlakuan A (150 ppm) sebesar 8,91 mm, perlakuan B (200 ppm) sebesar 9,76 mm, perlakuan C (250 ppm) sebesar 10,29 mm. Pemberian dosis ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) berpengaruh terhadap daya hambat bakteri V. parahaemolyticus. Hubungan keduanya mendapatkan persamaan linier yaitu y = 6,886 + 0,014x dengan R2 = 0,8882. Hasil rata-rata Biofilm Coverage Rate (BCR) bakteri V. parahaemolyticus yaitu perlakuan A (150 ppm) sebesar 10,44%, perlakuan B (200 ppm) sebesar 14,60%, perlakuan C (250 ppm) sebesar 18,05%. Pemberian dosis ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) berpengaruh sangat nyata terhadap biofilm coverage rate (BCR) pada bakteri V. harveyi. Hubungan keduanya mendapatkan persamaan linier yaitu y = -0,859 + 0,076x dengan R2 = 0,8793. Hasil visual 3 dimensi menunjukkan bahwa pemberian bubuk ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) pada perlakuan A (250 ppm) memiliki tutupan biofilm terendah dibandingkan dengan perlakuan B dan C. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa bubuk ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) berpengaruh terhadap daya hambat dan biofilm coverage rate (BCR) bakteri V. parahaemolyticus. Pada uji daya hambat perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan A dengan dosis bubuk ekstrak tinta cumi-cumi sebesar 150 ppm dengan rerata nilai daya hambat 8,91 mm. Pada uji BCR perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan C sebesar 9,63% dengan hasil visual 3 dimensi dengan tutupan biofilm yang sedikit.