Hubungan Antara Kredit Ketahanan Pangan Dan Energi (KKPE) Dengan Pendapatan Usahatani Tebu Petani Tebu Rakyat Kerjasama Usaha kategori B (TRKSUB) di PT.PG.Candi Baru Sidoarjo
Daftar Isi:
- Kebutuhan gula setiap tahunnya selalu meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka petani tebu harus meningkatkan produktivitas tebu sehingga pabrik gula dapat meningkatkan produksi gula. Upaya peningkatan produktivitas tebu tentu memerlukan modal untuk menerapkan teknik budidaya tebu yang dianjurkan oleh pemerintah, oleh karena itu pemerintah memberikan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi kepada petani. Program KKPE ini diharapkan mengatasi masalah permodalannya sehingga produktivitas tebu dan pendapatan petani akan meningkat. Namun dalam prosesnya, beberapa petani yang telah menerima KKPE belum sepenuhnya menerapkan teknik budidaya tebu yang dianjurkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan: 1. Menganalisis hubungan antara besarnya KKPE dengan tingkat penerapa n budidaya tebu di PT.PG.Candi Baru Sidoarjo . 2. Menganalisis hubungan antara tingkat penerapan budidaya tebu dengan produktivitas tebu di PT.PG.Candi Baru Sidoarjo . 3. Menganalisis hubungan antara produktivitas tebu dengan pendapatan usahatani tebu petani mitra TRKSUB di PT.PG.Candi Baru Sidoarjo . Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Populasi dalam penelitian ini yakni petani mitra Tebu Rakyat Kerjasama Usaha kategori B (TRKSU-B). Sampel yang diteliti berjumlah 20 petani tebu. Tenik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan kuisioner, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu, untuk menganalisis hubungan positif antara besarnya KKPE dengan tingkat penerapan budidaya tebu dan menganalisis hubungan positif antara tingkat penerapan budidaya tebu dengan produktivitas tebu menggunakan uji analisis korelasi Rank Spearman . Untuk menganalisis hubungan positif antara produktivitas tebu dengan pendapatan usahatani tebu menggunakan uji analisis korelasi Product Moment . Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis korelasi tentang jumlah KKPE yang diterima petani dengan tingkat penerapan budidaya tebu memiliki hubungan yang tidak signifikan yakni sebesar 0,269 dengan nilai korelasinya sebesar 0,260 sehingga hubungannya lemah. Pada penerapan teknik budidaya tebu yang dilakukan petani memiliki hubungan yang signifikan terhadap produktivitas tebu yakni sebesar 0,041 dengan nilai korelasinya sebesar 0,461 sehingga hubungannya sedang. Kemudian pada produktivitas tebu dengan pendapatan usahatani tebu memiliki hubungan yang signifikan yakni sebesar 0,003 dengan nilai korelasinya sebesar 0,625 sehingga hubungannya kuat. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kecamatan Tanggulangin adalah petani diharapkan menggunakan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan, tidak melakukan kepras tebu dan klenthek tebu lebih dari tiga kali sehingga dapat menghemat biaya usahatani. Untuk pihak Pabrik Gula diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan dan pembinaan petani agar petani sepenuhnya dapat menerapkan teknik budidaya tebu sesuai anjuran.