Studi Kerapatan Populasi Hama Symphilid Pada Berbagai Tingkat Porositas Tanah Di Perkebunan Nanas

Main Author: Yonathan, EkoAndreas
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129840/1/SKRIPSI_EKO_ANDREAS_Y._%28105040213111028%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/129840/
Daftar Isi:
  • Porositas tanah dan bahan organik memainkan peran penting dalam meningkatkan aktivitas biologi dan siklus air pada lahan pertanian (Kay and VandenBygaart, 2002). P erkebunan nanas PT. Great Giant Pineapple (GGP), di Lampung Tengah memiliki keragaman porositas tanah yang tinggi. Untuk meningkatkan dan mempertahankan porositas tanah pada perkebunan nanas, dilakukan penambahan dolomit dan kompos . Namun demikian ada trade off dari upaya tersebut, ternyata kondisi tersebut diduga merupakan habitat yang sesuai bagi perkembangan hama Symphilid . Symphilid ditemukan di sebagian besar tanah pertanian dan umumnya memakan bahan organik , t etapi Symphilid dapat menjadi hama bagi tanaman ketika memakan akar muda, sehingga fungsi akar dalam menyerap hara dan air menjadi terganggu (Grundy, 2013). M aka populasi Symphilid perlu dikendalikan . Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi total pori tanah (Porositas tanah) pada berbagai tekstur tanah dan berbagai kadar C org tanah serta mempelajari hubungan k orelasi p orositas tanah dengan p opulasi h ama Symphilid . Penelitian dilaksanakan pada musim penghujan yaitu bulan Februari 2014 sampai bulan Mei 2014 di perkebunan nanas PT. Great Giant Pineapple (GGP), Lampung Tengah pada 12 lahan yang dipilih berdasarkan pada variasi: (a) kelas tekstur tanah, dan (b) Umur bibit yang telah ditentukan (umur 3-6 bulan). Terdapat 2 faktor dalam penelitian ini. Faktor yang pertama adalah kelas tekstur tanah yang telah diukur secara kuantitatif dan faktor yang kedua adalah kedalaman pengamatan. Kedalaman pengamatan meliputi kedalaman 0-20 cm dan 20-40cm. V ariabel pengamatan adalah berat isi, berat jenis, dan C org tanah dan penghitungan populasi hama Symph lid. Pengukuran diulang sebanyak 3 kali. Penelitian menggunakan rancangan tidak seimbang ( Unbalanced Design )