Analisis Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Besar (Capsicum Annuum L.) Di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

Main Author: Rahmawati, Widya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129835/1/Widya_Rahmawati_%28105040113111022%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/129835/
Daftar Isi:
  • Indonesia menduduki peringkat ke empat sebagai produsen penghasil cabai besar dengan jumlah 1.332.360 ton pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, konsumsi cabai merah besar adalah sebesar 1,660 kg/kapita atau naik sebesar 0,43% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan produksi untuk memenuhi jumlah konsumsi yang terus meningkat ini perlu diselaraskan dengan pemasaran yang efisien. Hampir 60 persen produksi cabai Indonesia berasal dari Jawa Timur. Kabupaten Malang menjadi salah satu kabupaten penghasil cabai merah besar di Jawa Timur terutama di Kecamatan Dau yang memiliki daerah sentra cabai besar yaitu di Desa Gading Kulon dengan jumlah produksi sebesar 15 ton/ha. Faktor yang menjadi kendala dalam pemasaran cabai merah besar di Desa Gading Kulon adalah faktor iklim menyebabkan penurunan produksi hingga 75%, sehingga harga cabai merah besar menjadi fluktuatif. Fluktuasi harga ini semakin menekan harga di tingkat petani dan posisi tawar petani menjadi lemah karena jumlah petani yang banyak namun jumlah pedagang pengumpul yang terbatas menyebabkan petani hanya sebagai penerima harga. Saluran pemasaran yang panjang dapat meningkatkan marjin pemasaran dan harga di tingkat konsumen. Oleh karena itu, perlunya diketahui bagaimana tingkat efisiensi pemasaran cabai merah besar dari setiap saluran pemasaran yang ada di Desa Gading Kulon. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi saluran pemasaran, fungsi pemasaran, marjin pemasaran, share harga petani, rasio keuntungan dan biaya, serta mengetahui tingkat efisiensi pemasaran cabai merah besar berdasarkan pendekatan efisiensi harga dan efisiensi operasional. Penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Responden petani dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) dengan jumlah sampel sebesar 44 responden. Penentuan responden lembaga pemasaran menggunakan metode snowball melalui pendekatan pelaku pemasaran dan diperoleh jumlah lembaga pemasaran sebesar 15 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif untuk melihat tingkat efisiensi pemasaran cabai merah besar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 saluran pemasaran cabai merah besar di daerah penelitian yaitu petani ke pedagang pengecer, petani ke pedagang pengumpul desa ke pedagang pengecer, dan petani ke pedagang pengumpul desa ke pedagang pengumpul daerah ke pedagang pengecer. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran antara lain transportasi, sortasi, bongkar muat, retribusi, sewa dan pengemasan. Masing-masing lembaga pemasaran pada setiap lembaga pemasaran belum dapat mendistribusikan marjin secara proporsional diantara lembaga pemasaran yang terlibat dalam setiap saluran pemasaran yang ada. Nilai share pada saluran pemasaran I memberikan bagian harga yang lebih besar kepada petani karena hanya ada 1 lembaga pemasaran yang terlibat di dalam pemasaran yakni pedagang pengecer. Rasio antara keuntungan dan biaya pemasaran memiliki nilai rasio K/B lebih dari 1 pada seluruh saluran yang menunjukkan pemasaran cabai merah besar sudah efisien. Tingkat efisiensi harga iii pemasaran cabai merah besar dari ketiga saluran pemasaran yang ada di Desa Gading Kulon berdasarkan pendekatan transportasi dan processing sudah efisien karena selisih harga masing-masing lembaga pemasaran relatif lebih besar dibandingkan dengan rata-rata biaya transportasi dan processing. Sedangkan tingkat efisiensi operasional berdasarkan fungsi transportasi dan fungsi penyimpanan belum efisien karena ketiga saluran pemasaran belum menggunakan alat angkut dan penyimpanannya secara optimal. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan adanya penetapan satuan konversi untuk perhitungan efisiensi operasional dari aspek penyimpanan jika satuan yang diperoleh masih dalam satuan volume (m3).