Daftar Isi:
  • Padi Merupakan Tanaman Essensial Yang Dibutuhkan Manusia Khususnya Masyarakat Yang Tinggal Di Negara Indonesia. Dengan Kebutuhan Beras Tertinggi Di Dunia. Indonesia Mengupayakan Adanya Peningkatan Produksi Padi Nasional Agar Dapat Mencukupi Kebutuhan Pangan Nasional. Upaya Peningkatan Hasil Tersebut Dilakukan Dengan Adanya Pengembangan-Pengembangan Dari Tipe Padi Hibrida. Padi Hibrida Yang Memiliki Umur Panen Yang Cepat Dan Berdaya Hasil Tinggi Merupakan Keinginan Petani Untuk Mendapatkan Hasil Yang Maksimal Serta Dapat Memenuhi Kebutuhan Pangan Nasional. Indonesia Memiliki Kondisi Geografis Yang Berbeda-Beda. Padi Jenis Japonica Memiliki Keunggulan Untuk Dapat Ditanam Pada Kondisi Geografis Yang Memiliki Dataran Tinggi. Hal Ini Dapat Menjadi Salah Satu Solusi Untuk Mendapatkan Padi Hibrida Yang Berdaya Hasil Tinggi Pada Kondisi Geografis Yang Memiliki Dataran Tinggi. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Menduga Tingkat Keseragaman, Nilai Korelasi Dan Mempelajari Hubungan Antara Komponen Agronomis Dengan Hasil Pada Tanaman Padi Hibrida Japonica. Berdasarkan Latar Belakang Yang Disusun Maka Hipotesis Yang Diajukan Adalah Terdapat Keseragaman Antar Genotipenya, Terdapat Perbedaan Nilai Keeratan Hubungan (Korelasi) Antara Karakter Agronomis Dengan Hasil, Serta Adanya Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Yang Berbeda Antara Komponen Agronomis Terhadap Hasil Pada Tanaman Padi Hibrida Japonica. Penelitian Ini Dilaksanakan Di Lahan Pertanian Yang Berlokasi Di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Tempat Ini Memiliki Suhu Minimum 26oc Dan Suhu Maximum 32oc Dengan Rata-Rata Curah Hujan 1.328 S/D 1.448 Mm/Tahun . Penelitian Dilaksanakan Pada Bulan November 2012 Sampai Dengan Bulan Mei 2013. Bahan Yang Digunakan Digunakan Untuk Penelitian Ini Adalah Benih Tujuh Genotipe Padi Hibrida Japonica Yaitu Bio-Jap 1, Bio-Jap 2, Bio-Jap 3, Bio-Jap 4, Bio-Jap 5, Bio-Jap 6 Dan Taiken. Penelitian Dilaksanakan Dengan Menggunakan Metode Pengamatan Single Plant. Pengamatan Yang Dilakukan Terdiri Dari Umur Berbunga (Hst), Umur Panen (Hst), Tinggi Tanaman (Cm) , Jumlah Anakan Per Rumpun , Jumlah Malai, Panjang Daun Bendera (Cm) ,Sudut Daun Bendera ( 0 ), Panjang Malai (Cm) , Jumlah Daun , Jumlah Gabah Per Malai, P rosentase Gabah Bernas Per Malai (%) , Bobot 100 Butir (G), Dan B obot Gabah Per Tanaman (Gr). Data Hasil Pengamatan Dianalisis Dengan Melakukan Pendugaan Ragam Lingkungan, Ragam Fenotip, Ragam Genotip, Serta Estimasi Nilai Koefisien Korelasi. Kemudian Dianalisis Dengan Analisis Sidik Lintas Untuk Mencari Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Antara Karakter Agronomis Dengan Hasil. Berdasarkan Hasil Penelitian, Terdapat Keragaman Genetik Yang Rendah Pada Seluruh Karakternya, Terdapat Korelasi Positif Nyata Pada Karakter Jumlan Anakan, Jumlah Malai, Dan Jumlah Daun. Berdasarkan Hasil Analisis Sidik Lintas, Terdapat Nilai Pengaruh Langsung Positif Pada Arakter Jumlah Malai Dan Terdapat Pengaruh Tidak Langsung Pada Karakter Umur Berbunga, Umur Panen, Tinggi Tanaman, Jumlah Anakan, Dan Jumlah Daun Melalui Karakter Jumlah Malai.