Daftar Isi:
  • Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia menjadikan negara tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun manca negara. Jawa Timur menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat menarik bagi wisatawan. Di Jawa Timur khususnya Kabupaten Malang sedang mengembangkan wisata alternatif melalui konsep Desa Wisata. Konsep desa wisata yang tengah digandrungi wisatawan saat ini diharapkan bisa meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat pedesaan. Konsep desa wisata ini mulai dirintis oleh beberapa desa dan kelurahan di Kabupaten Malang salah satunya adalah Desa Madiredo. Wisata yang saat ini dikembangkan di Desa Madiredo adalah wisata petik apel yang dikelola oleh kelompok tani Harapan I. Wisata petik apel di Desa Madiredo memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan, namun terdapat pula kendala yang dihadapi. Oleh karena itu, diperlukan perumusan strategi pengembangan wisata petik apel Desa Madiredo sebagai alternatif strategi pengembangan guna mewujudkan peningkatan dan pengembangan usahatani apel serta memperkenalkan Desa Madiredo sebagai desa wisata. Kemampuan daya tarik wisata petik apel Desa Madiredo yang mulai beroperasi pada tahun 2011 ini belum begitu luas dikenal masyarakat. Hal ini dikarenakan minimnya kegiatan promosi, tidak ada petunjuk jalan dan kurangnya tenaga ahli dalam mengelola wisata. Permasalahan tersebut menjadi penghalang dalam mengembangkan usaha wisata petik apel Desa Madiredo. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) menganalisis kondisi lingkungan internal wisata petik apel di Desa Madiredo, (2) menganalisis kondisi lingkungan eksternal wisata petik apel di Desa Madiredo, dan (3) merumuskan strategi pengembangan wisata petik apel yang tepat dilakukan oleh pengelolah wisata petik apel Desa Madiredo untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Penelitian ini menggunakan metode penentuan responden non probability sampling yaitu purposive sampling dan accidental sampling. Responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling adalah Kepala Desa Madiredo, pengurus kelompok tani Harapan I dan anggota kelompok tani. Sedangkan responden dari wisatawan dipilih menggunakan accidental sampling. Total responden dalam penelitian ini sebanyak 13 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Metode pengolahan data menggunakan alat matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT dan matriks QSP untuk menentukan strategi alternatif pengembangan wisata petik apel Desa Madiredo. Berdasarkan hasil analisis IFE diperoleh faktor kekuatan yang dimiliki kelompok tani Harapan I dalam mengelola wisata petik apel Desa Madiredo yaitu SDM yang berasal dari kelompok tani, memiliki bekal dasar mengelola wisata, lahan yang dimiliki luas, lokasi wisata masih alami, lokasi dijangkau oleh jaringan selular, bentuk buah besar dan berkualitas prima 3 serta harga wisata yang terjangkau. Sedangkan kelemahannya yaitu rendahnya partisipasi anggota ii kelompok tani, kurangnya tenaga ahli dalam mengelola wisata, minimnya kegiatan promosi melalui media sosial, tidak ada pendataan keuangan dan fasilitas penunjang masih terbatas. Hasil analisis EFE diperoleh peluang yang dimiliki yaitu kondisi ekonomi wisatawan yang mendukung, jenis agrowisata diminati wisatawan, pemerintah memberikan ijin usaha dan bantuan promosi serta perkembangan teknologi yang semakin pesat. Sedangkan ancaman yang dihadapi yaitu kurangnya dukungan masyarakat sekitar, kegiatan wisata dan tanaman apel bergantung pada cuaca, perhatian pemerintah kurang maksimal serta kompetitor yang lebih dulu dikenal dan dikelola secara profesional. Berdasarkan hasil analisis SWOT diketahui posisi strategi pengembangan wisata petik apel Desa Madiredo berada pada posisi yang menguntungkan yaitu mendukung strategi agresif (kuadran 1) dan empat alternatif stategi yaitu SO, ST, WO dan WT. Dari analisis matriks QSP diperoleh urutan strategi dengan strategi SO (3,241) sebagai strategi prioritas. Strategi SO tersebut dapat dilakukan dengan cara memperluas jangkauan pasar, mengembangkan produk/ jasa yang belum ada di tempat wisata yang sejenis dan meningkatkan kegiatan pemasaran yang menonjolkan keunggulan atraksi wisata petik apel di Desa Madiredo dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang. Urutan strategi prioritas berdasarkan perhitungan matriks QSP adalah strategi SO (3,241), strategi WT (2,604), strategi ST (1,876) dan strategi WO (1,728). Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kelompok tani Harapan I yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja kelompok tani Harapan I dalam mengelola wisata petik apel yaitu (1) kelompok tani Harapan I perlu memasang papan reklame atau banner di jalan utama Kecamatan Pujon sebagai papan petunjuk arah yang menuju ke wisata petik apel Desa Madiredo sekaligus sebagai media promosi, (2) pengurus kelompok tani Harapan I perlu meningkatkan komunikasi dengan anggota melalui pertemuan rutin untuk membahas secara khusus mengenai wisata petik apel guna meningkatkan partisipasi anggota, (3) perlu adanya pembagian keuntungan dari hasil wisata kepada para anggota kelompok tani yang ikut serta guna menarik perhatian petani anggota lainnya sehingga partisipasi petani akan meningkat, (4) pengurus kelompok tani dapat mengirimkan pesan melalui e-mail untuk menawarkan paket wisata petik apel kepada instansi/ pekantoran/ sekolahan di luar kota/kabupaten Malang, (5) perlu membuat web atau account di media sosial yang mempromosikan wisata petik apel Desa Madiredo dan mengelolanya sendiri (dikelola oleh pengurus/anggota) secara rutin dan berkala, (6) pengurus kelompok tani Harapan I perlu melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan wisata petik apel seperti menyediakan cinderamata atau buah tangan yang memiliki ciri khas tersendiri, (7) perlu adanya peningkatan kegiatan pemasaran dengan memanfaatkan kantor pemasaran yang telah dibuat dan memperluas hubungan relasi untuk diajak bekerja sama.