Potensi Antagonis Jamur Endofit Pada Tanaman Lada (Piper Nigrum L.) Terhadap Jamur Phytophthora Capsici Leionian Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang
Main Author: | Kusumawardani, Yuricha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129820/1/YURICHA_-_105040200111099.pdf http://repository.ub.ac.id/129820/ |
Daftar Isi:
- Lada merupakan jenis tanaman rempah yang memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional. Namun, pada kurun waktu 2003-2012 ekspor lada Indonesia menurun akibat rendahnya produktivitas dan mutu lada nasional. Hal tersebut disebabkan oleh serangan penyakit busuk pangkal batang (BPB) oleh jamur Phytophthora capsici . Sejauh ini, penyakit BPB termasuk sulit dikendalikan meskipun berbagai cara telah direkomendasikan. Oleh karena itu, siasat dan cara baru untuk mengendalikan penyakit tersebut perlu terus diteliti dan dikembangkan. Salah satu cara alternatif pengendalian ramah lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan agens hayati berupa jamur endofit yang bersifat antagonistik. Jamur endofit dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit karena menghasilkan alkaloid dan mikotoxin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi jamur endofit antagonistik pada tanaman lada sebagai agens hayati dan menyeleksi isolat jamur endofit melalui metode oposisi langsung untuk mendapatkan isolat jamur endofit yang efektif menekan pertumbuhan jamur P. capsici . Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kaca, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan Februari-Juni 2014. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode eksplorasi dan eksperimen. Eksplorasi jamur endofit dari daun, ranting dan akar tanaman lada diambil dari kebun lada Desa Pujiharjo, Kec. Tirtoyudo, Kab. Malang. Eksperimen meliputi uji antagonis jamur endofit terhadap P. capsici secara in-vitro dan in-vivo . Jamur endofit yang diperoleh sebanyak 25 isolat, yaitu terdiri dari 16 isolat teridentifikasi antara lain Acremonium sp., Cephalosporium sp. 1, Cephalosporium sp. 2, Colletotrichum sp. 1, Colletotrichum sp. 2, Colletotrichum sp. 3, Curvularia sp., Fusarium sp. 1, Fusarium sp. 2, Fusarium sp. 3, Fusarium sp. 4, Humicola sp. 1, Humicola sp. 2, Scytalidium sp. 1, Scytalidium sp. 2 dan Trichoderma sp. serta 9 isolat tidak teridentifikasi antara lain isolat EL 1, isolat EL 2, isolat EL 3, isolat EL 4, isolat EL 5, isolat EL 6, isolat EL 7, isolat EL 8 dan isolat EL 9. Dari 25 jamur endofit yang diujikan secara in-vitro mampu menekan pertumbuhan P. capsici melalui 3 mekanisme antagonis, yaitu kompetisi, parasitisme dan antibiosis. Tiga isolat jamur endofit yang diseleksi untuk diuji antagonis secara in-vivo mampu memperlambat terjadinya infeksi pada batang tanaman lada oleh P. capsici dan menekan intensitas serangan.