Daftar Isi:
  • Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia karena pangan memegang peranan penting dalam kehidupan. Pemenuhan pangan merupakan prioritas utama yang ingin dicapai oleh daerah dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Ketahanan pangan dapat dicapai apabila subsistem ketersediaan, distribusi serta konsumsi pangan terpenuhi. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga, melalui Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bojonegoro berupaya untuk mewujudkan ketahanan pangan di daerahnya. Upaya peningkatan ketahanan pangan dilakukan dengan pembangunan lumbung pangan desa. Pembangunan lumbung pangan digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan pangan untuk mengantisipasi terjadinya musim paceklik dan membantu masyarakat desa yang kekurangan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi dan partisipasi petani yang mengikuti program lumbung pangan. (2) Mendeskripsikan peran lumbung pangan terhadap tingkat ketahanan pangan rumah tangga.(3) Menganalisis keterkaitan antara lumbung pangan dengan tingkat ketahanan pangan yang mendukung ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan rumah tangga. Lokasi Penelitian di Desa Bayemgede, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro. Jenis Penelitian menggunakan penelitian deskriptif ( descriptive research ). Penentuan informan dilakukan dengan cara snow ball sampling . Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Metode analisis deskriptif dengan menggunakan alat bantu skala Likert untuk menjawab pertanyaan no 3. Hasil Penelitian adalah sebagai berikut (1) Identifikasi karakteristik sosial ekonomi petani yang mengikuti program lumbung pangan mayoritas adalah petani dengan tingkat pendidikan SD, usia petani yang antara 41-45 tahun, luas lahan garapan petani adalah <0,5 ha dan merupakan lahan milik sendiri. Petani yang mengikuti program lumbung pangan mempunyai pendapatan dengan hanya berusahatani dan mempunyai jumlah keluarga 3-5 orang . (2) Peran dari program lumbung pangan digunakan sebagai cadangan pangan, media simpan pinjam dan stabilitas pangan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga secara kontinyu. Peran dari lumbung pangan telah berjalan sesuai namun masih terdapat kendala dalam pelaksananya diantaranya kualitas gabah yang ada dilumbung kurang sesuai dan sistem pengembalian gabah yang dilakukan oleh masyarakat tidak dikembalikan secara tepat waktu sehingga menyulitkan petugas dalam mengelola lumbung pangan. (3) Adanya program lumbung pangan dapat mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga petani dengan persentase 75,29%. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai ketersediaan pangan rumah tangga sebesar 86,67% , kemudian distribusi pangan rumah tangga sebesar 57,78%, dan tingkat konsumsi masyarkat Desa Bayemgede yang mengikuti program lumbung pangan yatu sebanyak 81,44%. Dari hasil analisis dan evaluasi diatas diketahui jika pembangunan lumbung memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mencukupi kebutuhan pangan mereka dan anggota keluarga. Saran yang diberikan oleh peneliti adalah (1) Masyarakat petani yang mempunyai keterbatasan dalam akses lahan maupun keterbatasan perolehan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga hendaknya diberikan pengarahan dan sosialisasi oleh penyuluh untuk dapat mengembangkan kreatifitas yang dimiliki supaya pendapatan yang diterima meningkat dan tidak hanya mengandalkan dari hasil usahatani yang diperoleh saja. (2) Peran dan fungsi dari program lumbung pangan sebaiknya lebih dikembangkan lagi dalam perannya sebagai sistem tunda jual gabah sehingga akan membantu petani dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga petani. (3) Pemerintah perlu memberikan bantuan fasilitas yang lebih baik kepada masyarakat seperti pembangunan akses jalan yang layak dengan pembangunan sarana transportasi yang sesuai agar pangan lebih dapat dijangkau oleh rumah tangga dengan mudah.