Pengaruh Frekuensi dan Konsentrasi Penyemprotan Pupuk Nano Silika (Si) terhadap Pertumbuhan, Potensi Hasil, dan Rendemen Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.)

Main Author: Pikukuh, Patria
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129799/1/4._skripsi_fixxxxxxxxxx_repaired_%28Repaired%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/129799/
Daftar Isi:
  • Tanaman tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman graminae atau rumput-rumputan yang ditanam untuk bahan baku pembuatan gula. Mengingat gula merupakan salah satu dari sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, maka kebutuhan tebu nasional juga meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat konsumsi nasional. Produksi gula nasional belum bisa memenuhi kebutuhan gula nasional, karena tingkat konsumsi gula lebih tinggi daripada tingkat produksinya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka produksi gula nasional harus ditingkatkan. Salah satu upaya peningkatan produksi gula nasional dapat dilakukan dengan peningkatan produksi tanaman tebu nasional melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi dalam budidaya tanaman tebu. Salah satu bentuk kegiatan intensifikasi dalam budidaya tanaman tebu ialah aplikasi pemupukan silika. Pemupukan unsur hara silika (Si) pada kegiatan tanaman budidaya tanaman tebu merupakan salah satu kegiatan intensifikasi budidaya tanaman tebu yang masih baru atau bahkan belum pernah terdengar di Indonesia. Tanaman tebu menyerap unsur hara Si dari dalam tanah lebih banyak daripada unsur hara lainnya bahkan beberapa studi melaporkan serapan Si-nya melebihi serapannya terhadap air, mengingat tanaman tebu ialah tanaman dari famili rerumputan yang merupakan tanaman akumulator Si. Beberapa hasil menunjukkan pada batang tanaman tebu berumur 14 dapat terkandung 15% Si total. Pengambilan unsur hara Si dari dalam tanah oleh tanaman tebu tanpa diimbangi dengan kegiatan pemupukan Si, dapat berakibat pada penurunan kandungan Si dari dalam tanah yang dapat menyebabkan tanaman tebu mengalami defisiensi unsur hara Si. Pemupukan Si dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk cair hasil dari teknologi nano. Aplikasi teknologi nano pada produk pupuk dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Penggunaan pupuk nano yang berukuran super kecil (1 nm = 10-9 μm) memiliki keunggulan lebih reaktif dan hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Selain itu pemanfaatan teknologi nano pada pupuk dapat memberikan sifat keberlanjutan melalui beberapa tindakan modifikasi. Dengan demikian input sistem produksi pertanian dapat dikurangi namun hasil produksi pangan dapat ditingkatkan jauh lebih baik. Pelaksanaan penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu mengetahui pengaruh aplikasi pemupukan Si nano terhadap pertumbuhan, potensi hasil, dan rendemen tanaman tebu , serta untuk m engetahui mengetahui pengaruh frekuensi, konsentrasi, atau interaksi keduanya terhadap pertumbuhan, potensi hasil, dan rendemen tanaman tebu. Sedangkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah p emupukan Si nano memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan, potensi hasil, dan rendemen tanaman tebu , serta terdapat pengaruh interaksi antara frekuensi dan konsentrasi aplikasi pemupukan Si nano yang memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan, potensi hasil dan rendemen tanaman tebu . Penelitian ini dilakukan di Desa Klempeng, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri yang dilaksanakan mulai bulan Juli 2013 hingga April 2014. Metode penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) dengan 3 kali ulangan. Sebagai petak utama adalah frekuensi penyemprotan pupuk Si nano dengan interval 20 hari sekali, yaitu satu kali aplikasi (pada umur 30 hari setelah tanam(HST)), dua kali (pada umur 30 dan 50 HST), tiga kali (pada umur 30, 50, dan 70 HST), empat kali pada umur (30, 50, 70, dan 90 HST). Sementara untuk anak petaknya ialah 3 level konsentrasi pupuk nano Si, yaitu: konsentrasi 0%, 15 %, 30%. Pengamatan tanaman dilakukan dengan dua cara, yaitu secara non destruktif dan pengamatan destruktif. Pengamatan non destruktif meliputi pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah tanaman per meter juring, panjang batang produksi, dan jumlah ruas per tanaman. Pengamatan non destruktif merupakan pengamatan komponen produksi tanaman tebu meliputi: pengamatan rendemen dan kegiatan taksasi produksi. Seluruh data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam atau uji F (Anova) dengan taraf 5%. Jika dari hasil uji sidik ragam diketahui antar perlakuan berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjutan BNT dengan signifikansi 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Dalam kegiatan analisa data diatas dilakukan dengan menggunakan Program Genstat edisi 4. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi pemupukan Si nano memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan dan potensi hasil tanaman tebu. Aplikasi pemupukan Si Nano berperan dalam meningkatkan ketegakan daun, ketahanan tanaman tebu terhadap cekaman kekeringan dan serangan penggerek batang tebu, tinggi dan panjang batang produksi tanaman tebu, diameter tanaman tebu, jumlah tanaman tebu per meter juring, dan potensi bobot hasil dan rendemen batang tebu yang berakibat pada peningkatan potensi hablur gula. Interaksi antara perlakuan 4 kali aplikasi pemupukan Si nano dengan konsentrasi 30% memberikan hasil yang terbaik pada hampir semua parameter pengamatan dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lain.