Daftar Isi:
  • Berdasarkan data Gabungan Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia/GAEKI (2013), Indonesia berada di posisi ketiga sebagai negara produsen kopi terbesar setelah Brazil dan Vietnam. Sekitar 520 ribu ton kopi atau 71% dari total produksi kopi Indonesia masuk ke dalam pasar internasional, sedangkan sisanya dikonsumsi di dalam negeri dan disimpan sebagai carry over stocks oleh pedagang dan eksportir, sebagai cadangan permintaan pasar sewaktu-waktu. Pada tahun 2013 konsumsi kopi per kapita Indonesia adalah 1,371 kg/kapita/tahun yang termasuk dalam kategori konsumsi kopi yang rendah, terlebih dibandingkan dengan negara-negara pesaing produsen kopi, Brasil misalnya. Mereka memiliki tingkat konsumsi kopi hingga mencapai 6,02 kg/kapita/tahun (ICO, 2013). Dalam peningkatan konsumsi kopi domestik , perlu dilakukan pemahaman konsumsi kopi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat konsumsi kopi pada masyarakat. Konsumsi kopi masyarakat kota yang lebih berorientasi pada kepraktisan dan kesenangan dalam mengkonsumsi dapat dipenuhi oleh adanya kedai kopi dan kafe yang mulai menjamur di berbagai sudut kota dan selalu ramai dikunjungi konsumen. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti konsumsi kopi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya . Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan gambaran umum konsumsi kopi di kedai kopi dan kafe (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi kopi di kedai kopi dan kafe. Lokasi Penelitian ditentukan dengan metode Purposive yaitu tertuju di dua lokasi yaitu Kedai Armor Kopi dan Kafe Coffee Story . Penentuan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling , karena besarnya elemen populasi yang ada di kedua lokasi penelitian tidak terhitung nilainya. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari responden konsumen kopi dan beberapa instansi terkait, yaitu situs resmi Direktorat Jendral Bina Perkebunan (Ditjenbun), situs resmi Asosiasi Eksporti Kopi Indonesia (AEKI), situs resmi International Coffee Organization (ICO). Untuk menjelaskan gambaran umum dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi kopi di kedai kopi dan kafe digunakan metode analisis deskriptif dan metode OLS ( Ordinary Least Square ) dengan model persamaan regresi berganda. Secara umum, rata-rata tingkat konsumsi kopi di kedai dan kafe sebesar 3,57 kg per orang per tahun, angka tersebut termasuk kedalam kategori tingkat konsumsi kopi menengah. Konsumsi kopi di kedai dan kafe terbagi ke dalam 3 jenis kopi yang dikonsumsi, kopi instan, kopi murni, dan kopi campuran. Sebagian besar dari anak muda ( < 25 tahun) responden adalah konsumen kopi Instan dan kopi campuran, sedangkan usia > 25 tahun banyak mengkonsumsi kopi murni. Alasan konsumen kopi di kedai dan kafe mengkonsumsi kopi adalah untuk menyegarkan badan dan tidak kantuk setelah mengkonsumsi kopi. Alasan lain yang membuat responden mengkonsumsi kopi adalah kopi merupakan media untuk bersosialisasi ( nongkrong ) bersama kerabat, teman sekolah/kuliah, rekan kerja, maupun bagi pengusaha bertemu klien bisnis yang biasanya dilakukan di Kedai Armor Kopi dan Kafe Coffee Story . Tingkat konsumsi kopi di kedai dan kafe dipengaruhi secara signifikan oleh variabel usia (X 2 ), variabel dummy budaya nongkrong (D 1 ), variabel dummy sosial keluarga (D 2 ), variabel dummy persepsi kesehatan (D 3 ), dan variabel dummy jenis kelamin (D 4 ), Sedangkan variabel yang secara statistik tidak signifikan mempengaruhi tingkat konsumsi kopi diantaranya adalah pendapatan (X 1 ). Variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat konsumsi kopi konsumen di kedai dan kafe adalah variabel dummy persepsi kesehatan (D 3 ).