Hubungan Sifat Kimia Tanah (C-Organik, pH, N, P, K) dengan Produksi Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill.) di Desa Tulungrejo, Batu
Main Author: | Rustamaji, Sogi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129760/1/6-Bab_1.pdf http://repository.ub.ac.id/129760/2/10-_Bab_5.pdf http://repository.ub.ac.id/129760/3/7-Bab_2.pdf http://repository.ub.ac.id/129760/4/8-Bab_3.pdf http://repository.ub.ac.id/129760/5/9-Bab_4.pdf http://repository.ub.ac.id/129760/ |
Daftar Isi:
- Apel merupakan tanaman tahunan yang berasal dari daerah subtropis. Komoditi buah yang menjadi unggulan Kota Batu ini, kini kurang banyak menerima perhatian dalam pembudidayaannya, produksi menurun disertai dengan kua litas produksi yang kian buruk. Dugaan mengenai kondisi lahan yang sudah tidak lagi sesuai menjadi salah satu keluhan petani apel di Kota Batu. Menurut hasil wawancara, tanaman apel dulu banyak ditemukan di wilayah kelurahan Bumiaji dan Kelurahan Bulukerto bagian bawah yang memiliki ketinggian antara 800-1000 mdpl. Namun, saat ini tanaman apel banyak ditemui di ketinggian 1000-1600 mdpl dan banyak dikembangkan di daerah yang lebih tinggi (ketinggian 1600-2000 mdpl). Diperlukan evaluasi kesesuaian lahan yang cocok untuk tanaman apel, khususnya di Desa Tulungrejo, Batu. Evaluasi juga untuk mengetahui hubungan sifat kimia tanah dengan produksi apel. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Batu dan sampel tanah pada lokasi pengamatan di analisis di Laboratorium Kimia Jurusan Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Februari 2014. Penelitian menggunakan metode survei dengan titik lokasi pengambilan sampel berdasarkan tingkat produksi apel yaitu apel produksi tinggi (APT) dan apel produksi rendah (APR) serta tingkat ketinggian tempat hingga didapatkan 6 lokasi antara lain: APT1 dan APT2 (ketinggian 1000-1250 mdpl), APT2 dan APR2 (ketinggian 1250-1500 mdpl) serta APT3 dan APR3 (ketinggian 1500-1750 mdpl). Jenis apel yang diamati dalam penelitian ini adalah jenis apel manalagi dikarenakan apel manalagi yang masih berproduksi pada ketinggian tersebut. Analisis yang digunakan untuk mengetahui kriteria kimia tanah dan hubungannya dengan produksi tanaman apel dengan menggunakan analisis korelasi, regresi, dan untuk mengetahui karakteristik kimia tanah pada tanaman apel digunakan metode skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kimia tanah pada lahan tanaman apel di Desa Tulungrejo tergolong dalam kriteria sifat kimia tanah yang sedang. Semua lahan tergolong dalam kelas kesesuaian lahan S3 (nr/eh) dengan faktor pembatas retensi hara (pH) dan bahaya erosi (lereng). Hubungan antara produksi dan hasil analisis kimia pada lokasi pengamatan adalah saling berpengaruh namun yang berpengaruh erat adalah usur C-Organik dan P, sedangkan unsur pH, N, dan K tidak banyak berpengaruh pada produksi apel.