Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Terhadap Fruit Set Tanaman Jeruk Manis (Citrus sinensis Osb.) Varietas Pacitan
Daftar Isi:
- Jeruk merupakan salah satu komoditi hortikultura penting yang mempunyai permintaan cukup besar dari tahun ke tahun dan prospektif untuk dikembangkan. Permintaan yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produktivitas tanaman. Produksi jeruk cenderung menurun dari 1.818.949 ton tahun 2011 ke 1.609.482 ton pada tahun 2012. Indonesia telah masuk di jajaran 10 besar produsen jeruk dunia (posisi ke sembilan) (BPS, 2013). Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para petani jeruk manis adalah keberhasilan pembungaan dan fruit set, kedua fase tersebut sangatlah penting karena bunga akan melangsungkan penyerbukan serta pembuahan dan fruit set adalah bakal buah jeruk manis yang akan jadi. Dalam fase pembungaan, aplikasi pupuk sangat menentukan keberhasilan pembentukan bunga pada tanaman jeruk. Aplikasi pupuk tidak berimbang seperti pemberian Urea tidak tepat atau tanpa pupuk lain masih sering terjadi dibeberapa kasus sehingga tidak hanya mutu buah rendah (sari buah sedikit dan rasanya hambar) tetapi juga pemborosan dan bisa menimbulkan pencemaran nitrat dalam air. Upaya untuk memperbaiki produktivitas jeruk manis Pacitan diperlukan aplikasi pupuk yang tepat dosis dan frekuensinya sehingga melalui studi keberhasilan fruit set dan pemberian dosis pupuk jeruk manis Pacitan diharapkan didapatkan informasi tentang jenis dan dosis pupuk yang tepat agar didapatkan peningkatan produksi jeruk manis Pacitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap keberhasilan fruit set tanaman jeruk manis . Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian pupuk NPK 400 gram dengan 2 kali pemberian akan memberikan persentase fruit set terbaik pada tanaman jeruk manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Berada di ketinggian 670-700 m di atas pemukaan laut, jenis tanah Inceptisol. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera untuk mengambil foto tanaman dan bunga sebagai dokumentasi. Bahan yang digunakan adalah pupuk NPK dengan kandungan 16 N, 16 P 2 O 5 , dan 16 K 2 O, tanaman jeruk manis Pacitan ( Citrus sinensis var. Pacitan) yang berumur 5 tahun pada stadia pembentukan kuncup. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan yang diulang 3 kali, yaitu (P0) : 0 gram NPK/tanaman, (P1) : 200 gram NPK/tanaman dengan satu kali pemupukan, (P2) : 400 gram NPK/tanaman dengan satu kali pemupukan (P3) : 200 gram NPK/tanaman dengan dua kali pemupukan , (P4) : 400 gram NPK/tanaman dengan dua kali pemupukan . Untuk variabel pengamatan meliputi jumlah daun baru (flush), jumlah kuncup pecah dan saat pecah, jumlah bunga dan saat pembungaan, jumlah fruit set, jumlah buah baik per tanaman pengamatan dilakukan pada saat 8, 12, dan 16 MSP (minggu setelah perlakuan). Untuk Data yang didapatkan dari hasil pengamatan selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% dengan tujuan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh dari perlakuan. Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Penggunaan pupuk NPK 0 gram/tanaman, 400 gram NPK/tanaman dengan 1 kali pemberian dan 400 gram NPK/tanaman dengan 2 kali pemberian menghasilkan persentase fruit set berkisar antara 71.67 % sampai 93 %. Persentase ini lebih tinggi 29.42 % dibandingkan dengan penggunaan pupuk 200 gram NPK/tanaman dengan 1 kali pemberian dan penggunaan pupuk 200 gram NPK/tanaman dengan 2 kali pemberian.