Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kerjasama Contract Farming Komoditas Sengon (Albazia Falcataria) (Studi Kasus di Dusun Sumberejo, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang)

Main Author: MaulidiKholid
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129736/1/skripsi_kholid_maulidi.pdf
http://repository.ub.ac.id/129736/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara agraris, hal ini dibuktikan sektor pertanian yang menjadi salah satu sektor andalan pembangunan nasional.Alasan tersebut diperkuat yakni prospek dari sisi pengembangan sumberdaya, dan juga dari peluang pangsa pasar. Dalam rangka pembangunan sektor pertanian, salah satu cara yang ditempuh oleh pemerintah pusat utamanya adalah dengan meningkatkan produksi pertanian di bidang produksi tanaman kehutanan (agroforestry) melalui program – program nasional pemerintah pusat seperti contohnya program pemberdayaan masyarakat. Sementara itu rendahnya kualitas sumberdaya manusia merupakan kendala yang cukup signifikan dalam pembangunan pertanian. Namun disisi lain kemiskinan merupakan fenomena sosial yang terjadi di seluruh negara yang sedang berkembang terutama di Indonesia. Penyebab terjadinya kemiskinan adalah ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses dan memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang tergolong masih rendah. Upaya perbaikan sumberdaya manusia merupakan hal yang masih harus mendapatkan prioritas utama. Oleh karena itu, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh tenaga yang berkualitas.Kemajuan ilmu pengetahuan yang disertai dengan globalisasi di segala bidang memicu munculnya perhatian banyaknya pihak tentang pentingnya manajemen sumberdaya manusia. Unsur sumberdaya manusia merupakan salah satu objek yang menjadi fokus sentral dalam ruang lingkup pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada pembangunan nasional. Pemberdayaan masyarakat pedesaan terpencil merupakan salah satu rstrategi mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Dalam program pemberdayaan masyarakat pohon sengon (albazia) ini, menerapkan sistim kerja sama contract farming yang di dalamnya terdapat kegiatan – kegiatan yang diharapkan menarik minat petani sengon untuk mau bergabung dan membudidayakan pohon sengon, diantaranya : (1) pengenalan dan pembinaan praktis pengenalan berbudidaya sengon, (2) pendampingan secara intensif dan berkala dalam kegiatan budidaya sengon (albazia) sehingga dalam kegiatan ini dapat terjalin dengan baik demikian pun juga interaksi dan hubungan sosialnya, (3) kerja sama dalam hal saprotan (bibit dan pupuk), (4) kontrak harga yang menjadi kesepakatan bersama dengan menyesuaikan kebutuhan dan keuntungan khususnya petani sengon sendiri, (5) pemberdayaan kelembagaan sosial dari kelompok petani sengon (albazia) untuk lebih tertata baik secara administrasi maupun kerjasamanya, (5) kemungkinan berkembangnya program yang lebih compatible dan berkelanjutan di luar komoditi sengon (albazia), seperti program pendidikan dan lingkungan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi profil petani sengon dalam program pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama contract farming komoditi sengon, (2) Mendeskripsikan peran dan fungsi antara petani kemitraan ii sengon dengan pihak pengelola kemitraan contract farming sengon, (3) Mendeskripsikan pola penerapan pelaksanaan kemitraan contract farming sengon, (4) Menganalisis tingkat kepuasan pelaksanaan kemitraan contract farming sengon, (5) Menganalisis model kemitraan program pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama contract farming di Dusun Sumberejo, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif (Description research) yang digunakan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan kemitraan sengon (Albazia Falcataria) yang bermitra dengan kelompok tani, mendeskripsikan pola penerapan pemberdayaan melalui kerja sama contract farming tanaman sengon (Albazia Falcataria) serta menganalisis tingkat kepuasan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama contract farming komoditi sengon di Dusun Sumberejo, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sumberejo, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.Penentuan lokasi ini dilakukan secara purposive dengan banyak pertimbangan dan tujuan tertentu, salah satu pertimbangan utama adalah bahwa Dusun Sumberoto ini merupakan desa binaan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang Komisariat Pertanian Universitas Brawijaya yang dimulai sejak tahun 1994-an. Dan dengan didukung bahwasanya program contract farming sengon (Albazia Falcataria) ini merupakan salah satu program kerja tahunan dari Bidang Kekaryaan yang ditunjuk sebagai penangggung jawab dan pengelola teknis lapang, serta badan otonom dari struktural dari bidang kekaryaan pihak pengelola sengon yang bertanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan kemitraan contract farming sengon ini yang bekerja dengan kelompok tani “Mitra Baru” dalam program tersebut. Hasil penelitian antara lain: Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kemitraan, kemitraan contract farming sengon yang berjalan antara petani mitra dengan pihak pengelola sengon dalam program pemberdayaan masyarakat melalui kerjasama contract farming senogn (albazia falcataria) sudah berjalan cukup baik. Hal ini terlihat dari perjanjian kemitraan yang sudah banyak terealisasi. Yakni dibuktikan adanya perjanjian kontrak yang disepakati melalui musyawarah mufakat kedua belah pihak antara pihak pengelola sengon dengan petani mitra sengon dengan mendeskripsikan masing-masing hak dan kewajibannya. Hasil analisis kepentingan-kepuasan dan indeks kepuasan pelanggan menunjukkan bahwa petani mitra telah cukup puas dengan kinerja Pihak pengelola sengon terutama atribut bantuan biaya tebang angkut, pemetaan luas areal kebun, dan frekuensi bimbingan teknis. Akan tetapi, petani mitra mengeluhkan jaminan sarana produksi yang tergolong rendah.