Aplikasi Dolomit Pada Tanah Masam Dengan Berbagai Kandungan C-Organik Tanah: Perbaikan Makroporositas Dan Laju Infiltrasi Tanah Pada Perkebunan Nanas
Main Author: | Purnomo, Hadi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129729/1/SKRIPSI_FULL_TEXT_BAB_I-V_HADI_PURNOMO_105040201111092_2014.pdf http://repository.ub.ac.id/129729/ |
Daftar Isi:
- Dampak dari tingkat kemasaman tanah yang tinggi menyebabkan ketersediaan hara menjadi rendah dan konsentrasi unsur beracun seperti aluminium meningkat sehingga perkembangan perakaran menjadi terhambat. Disisi lain dampak dari pemadatan tanah adalah menurunnya distribusi pori makro tanah dan laju infiltrasi tanah sehingga tanaman nanas akan rentan mengalami kekeringan. Perbaikan kondisi porositas (jumlah dan kontinuitas pori makro tanah) perlu dilakukan. Usaha manajemen PT. GGP untuk mengatasi kemasaman tanah adalah dengan mengaplikasikan dolomit (CaMg(CO)3)2) dan bahan organik, namun evaluasi efek dari manajemen lahan nanas tersebut terhadap perbaikan tingkat porositas tanah perkebunan nanas masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah (a) mengevaluasi dampak pemberian dolomit terhadap kondisi porositas tanah (jumlah pori makro) pada kondisi kadar C-organik tanah berbeda dan, (b) pengaruh perubahan porositas (jumlah pori makro) tanah terhadap laju infiltrasi tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari s/d Mei 2014 dikebun nanas Plantation Group III (PG III) PT. Great Giant Pineapple (GGP), Gunung Batin Baru, Lampung Tengah. Pengamatan di lakukan pada 6 plot berdasarkan 4 kriteria yaitu (1) kadar C-Organik tanah (2 level) yaitu rendah <1,5% dan tinggi >1,5%, (2) dosis aplikasi dolomit (3 level) yaitu 1 Mg ha-1; 1,5 Mg ha-1; dan 2 Mg ha-1, (3) umur tanaman nanas berkisar antara 5-6 bulan setelah tanam, dan (4) jenis bibit yang digunakan yaitu sucker besar (GP1) varietas Smooth cayenne. Pengukuran pori makro menggunakan metode pewarnaan Metylene blue. Laju infiltrasi tanah diukur menggunakan alat single ring infiltrometer dan dihitung laju infiltrasi awal dan konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peningkatan aplikasi dolomit pada tanah dengan kadar C-organik tinggi dan kadar C-organik rendah belum efektif meningkatkan pori makro tanah, namun tanah dengan kadar C-Organik tinggi secara nyata lebih porous dibandingkan tanah dengan kadar C-Organik rendah, rata-rata pori makro tanah pada tanah dengan kadar C-organik tinggi 30% (rata-rata 6,91%) lebih tinggi dibandingkan pori makro tanah pada tanah dengan kadar C-Organik rendah (rata-rata 4,90%). Tanah dengan kadar C-Organik tinggi secara nyata lebih porous dan gembur dibandingkan tanah dengan kadar C-Organik rendah, rata-rata laju infiltrasi konstan pada tanah dengan kadar C-organik tinggi 58% (rata-rata 0,58 cm menit-1)lebih tinggi dibandingkan laju infiltrasi konstan pada tanah dengan kadar C-Organik rendah (rata-rata 0,25 cm menit-1). Namun demikian, laju infiltrasi awal pada tanah dengan kadar C-organik rendah 43% cenderung lebih tinggi dibandingkan pada tanah dengan kadar C-Organik tinggi (rata-rata 3,73 cm menit-1).