Analisis Kelayakan Finansial Agroindustri Minuman Sari Bunga Rosella di Desa Tumapel, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Mojokerto
Daftar Isi:
- Tingkat biaya (baik biaya investasi maupun biaya produksi) serta manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan agroindustri minuman sari bunga rosella ini dapat menjadi pertimbangan produsen untuk lebih mengembangkan usahanya dalam merencanakan strategi yang dipilih dan berusaha untuk meraih keunggulan kompetitif. Pertimbangan pengembangan agroindustri minuman sari bunga rosella ini dilakukan untuk menambah sumber pendapatan dalam usaha yang dikembangkan. Dengan adanya perincian biaya, manfaat usaha, keunggulan produk yang bersaing serta pertimbangan adanya tambahan pendapatan, sehingga hal tersebut dirasa penting untuk diketahui bagaimanakah kelayakan finansial dan rantai nilai pada agroindustri minuman sari bunga rosella di Desa Tumapel. Hasil kelayakan finansial tersebut perlu digunakan untuk menyatakan bahwa usaha ini layak dikembangkan atau tidak dan hasil analisis rantai nilai digunakan untuk mengetahui posisi usaha dalam rantai yang membentuk nilai suatu produk dan membantu unit usaha untuk terfokus pada rencana strategi yang dipilih untuk berusaha dalam meraih keunggulan kompetitif. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Menganalisis cash flow usaha dari agroindustri minuman sari bunga rosella, (2) Menganalisis kelayakan finansial, (3) Menganalisis sensitivitas, (4) Mendeskripsikan aktivitas dalam rantai nilai yang mendukung keunggulan bersaing. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi profil agroindustri, biaya-biaya operasional yang dikeluarkan selama proses produksi minuman sari bunga. Data sekunder meliputi data dari instansi yang terkait seperti Kantor Desa di Daerah Penelitian, Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Pertanian (Deptan). Metode kuantitatif yang digunakan adalah analisis biaya, kriteria investasi (NPV, IRR, Net B/C), payback period dan analisis sensitivitas. Metode kualitatif yang digunakan adalah analisis rantai nilai yang terdiri dari aktivitas utaman dan aktivitas sekunder. Berdasarkan hasil analisis cash flow agroindustri minuman sari bunga rosella biaya total selama 5 tahun yang dikeluarkan oleh agroindustri minuman sari bunga rosella adalah sebesar Rp. 285.057.080, biaya penerimaan yang diperoleh sebesar Rp. 368.434.000 dengan total produk terjual sejumlah 184.217 cup 240 ml. Rata2 keuntungan yang diperoleh per tahun adalah sebesar Rp. 11.978.417 (2008-2012). Hasil analisis aspek finansial pada agroindustri minuman sari bunga rosella ini layak untuk dijalankan. Dapat dilihat dari nilai NPV lebih dari nol yaitu sebesar Rp. 34.765.065, IRR lebih dari tingkat discount rate (12%) yaitu sebesar 47,73persen, Net B/C >1 yaitu sebesar 2,29 dan Payback Period kurang dari umur usaha yaitu selama 1,78 tahun (satu tahun lebih delapan bulan) arti data tersebut menunjukkan bahwa perusahaan secara finansial layak untuk dijalankan. Hasil analisis sensitivitas dengan mengubah kenaikan harga rosella sebesar 5 persen maka akan diperoleh NPV sebesar Rp. 32.469.929, IRR sebesar 47,09 persen dan Net B/C sebesar 2,19. Pada kenaikan harga rosella sebesar 10 persen maka akan diperoleh NPV sebesar Rp. 30.174.794, IRR sebesar 46,38 persen dan Net B/C sebesar 2,09. Sedangkan pada Pada kenaikan harga bahan baku rosella sebesar 15 persen maka akan diperoleh NPV sebesar Rp. 27.879.659, IRR sebesar 45,59 persen dan Net B/C sebesar 1,99. Pada uji analisis sensitivitas kedua yaitu dilakukan kenaikan harga 15 % pada harga bahan baku rosella, bahan bakar, dan listrik diperoleh hasil NPV sebesar Rp. 25.798.242, IRR sebesar 44,78 persen dan Net B/C sebesar 1,90. Dari semua hasil uji analisis sensitivitas tersebut menjelaskan bahwa semua kriteria yang sudah diujikan tersebut masih layak untuk dijalankan untuk usaha lebih lanjut dan tidak sensitif terhadap kenaikan bahan baku. Aktivitas-aktivitas dalam rantai nilai yang memberikan dukungan yang kuat bagi keunggulan bersaing pada agroindustri minuman sari bunga rosella, untuk aktivitas utama adalah logistik ke dalam pada aktivitas pengadaan bahan baku maupun aktivitas penanganan bahan baku. Untuk aktivitas yang memberikan dukungan agak kuat bagi keunggulan bersaing, antara lain pada aktivitas utama adalah aktivitas aktivitas logistik ke luar dan pada aktivitas pendukung adalah aktivitas pembelian untuk logistik ke dalam. Sedangkan aktivitas yang memberikan dukungan agak lemah, antara lain pada aktivitas utama adalah aktivitas operasi dan pemasaran, pada aktivitas pendukung adalah aktivitas pengembangan teknologi dan aktivitas manajemen sumber daya manusia untuk aktivitas operasi. Adapun aktivitas yang memberikan dukungan lemah bagi keunggulan bersaing antara lain pada aktivitas utama adalah aktivitas pelayan dan pada aktivitas pendukung adalah aktivitas infrastruktur perusahaan. Pengembangan agroindustri dapat dilakukan dengan memperbesar usaha promosi produknya sehingga permintaan terhadap produk tersebut meningkat. Terkait dengan besarnya kebutuhan modal, agar produksi jadi bisa berkembang diperlukan adanya bantuan pinjaman permodalan. Perusahaan disarankan untuk lebih memperluas kerjasama dengan petani dengan sistem kerjasama inti plasma, yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi perencaanaan awal yang disusun secara lebih detail dari segala sesuatu yang berhubungan aktivitas perusahaan yang akan menentukan keunggulan kompetitif dari perusahaan tersebut.