Potensi Jamur Antagonis Dari Serasah Kulit Buah Kakao Untuk Menekan Perkembangan Phytophthora Palmivora (Pythiales Phythiaceae) Pada Buah Dan Kompos Kulit Kakao
Main Author: | Efendi, Soleudin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129724/1/SOLEUDIN_EFENDI_%28105040200111120%29.pdf http://repository.ub.ac.id/129724/ |
Daftar Isi:
- Penyakit busuk buah kakao yang disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora Butl. (Pythiales : Pythiaceae) merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kakao. Kerugian yang ditimbulkan, rata-rata mencapai 40% (Sukamto, 2003). Pengendalian P. palmivora sangat sulit dilakukan dan cenderung terlambat karena pengendalian dilakukan pada saat jamur telah menginfeksi dan telah muncul gejala serangan pada buah. Sehingga banyak perkebunan melakukan tindakan sanitasi dengan memetik buah dan membenamnya diluar kebun tanpa ada proses lebih lanjut. P. palmivora dapat mempertahankan hidupnya di dalam tanah sampai bertahun-tahun dalam bentuk klamidospora atau siste yang memiliki dinding tebal (Sukamto, 2009). Oleh karena itu, perlu adanya tindakan eradikasi yaitu melalui proses pengomposan yang benar, untuk mengendalikan sumber inokulum jamur P. palmivora. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan pengaruh pemberian jamur saprofit dari serasah kulit kakao untuk menekan pertumbuhan dan mengurangi sumber inokulum P. palmivora pada buah dan kompos kulit buah kakao dalam keperluan eradikasi. Pada penelitian ini dilakukan eksplorasi jamur saprofit dari serasah kulit kakao untuk didapatkan jamur saprofit yang memiliki kemampuan antagonis terhadap P. palmivora. Untuk mengetahui kemampuan antagonis jamur yang diperoleh dari hasil eksplorasi, dilakukan beberapa tahap penelitian. Tahap pertama adalah uji antagonis secara in-vitro dengan metode oposisi langsung pada media ADK dengan menanam jamur saprofit dan jamur P.i palmivora secara bersamaan dan berhadapan dengan jarak 3 cm dalam cawan petri yang berdiameter 9 cm. Tahap kedua adalah uji interaksi antara sesama jamur saprofit dengan menanam semua jamur saprofit secara bersamaan dalam cawan petri yang berdiameter 15 cm. Parameter dalam pengujian kedua ini adalah luas dominasi jamur terhadap media dan mekanisme interaksi yang terjadi. Tahap ketiga adalah uji penghambatan jamur saprofit terhadap perkembangan gejala busuk buah yang disebabkan oleh P. palmivora pada buah kakao. inokulasi P. palmivora dalam pengujian ini dilakukan dengan membuat lubang pada buah menggunakan bor gabus . pengaplikasian jamur saprofit dilakukan dengan cara disemprot 1 hari sebelum inokulasi dan 4 hari setelah inokulasi P. palmivora. Parameter pengamatan dalam perlakuan ini adalah luas gejala serangan P. palmivora yang muncul hingga 12 hari setelah inkubasi .