Studi Simulasi Debit dan Erosi Lahan Pada Sungai Warnasi Menggunakan AVSWAT 2000 Sebagai Data Perencanaan PLTM Warkapi
Main Author: | Astriyadi, Muhammad Yusuf |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12972/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Manokwari merupakan ibukota Provinsi Papua Barat sehingga kestabilan dan kesejahteraan kabupaten ini menjadi tolak ukur kemajuan Provinsi Papua Barat. Saat ini Kabupaten Manokwari dalam masa pembangunan, dukungan energi listrik sangat penting karena jika sampai terjadi pemadaman ataupun krisis listrik akan mengahambat pembangunan tersebut. Kerusakan DAS yang terjadi mengakibatkan kondisi kuantitas (debit) air sungai menjadi fluktuatif antara musim penghujan dan kemarau. Selain itu juga penurunan cadangan air serta tingginya laju sedimentasi dan erosi. Dampak yang dirasakan kemudian adalah terjadinya banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau. Studi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan data perencanaan PLTM Warkapi yang nantinya akan dilakukan analisa debit dan erosi lahan pada DAS lokasi PLTM Warkapi menggunakan AVSWAT 2000. Studi analisa debit dan erosi lahan pada DAS Warkapi diawali dengan identifikasi wilayah yang akan dikaji. Studi ini dikaji berdasarkan aliran sungai. Untuk pembuatan batas DAS dan pembuatan Digital Elevation Model digunakan Arcview GIS 3.3. Metode yang digunakan dalam uji konsistensi data hujan pada stasiun Manokwari dan Ransiki adalah lengkung massa ganda, RAPS, uji persistensi, uji inlier - outlier. Data hujan yang sudah lengkap merupakan data input yang akan diolah oleh AVSWAT 2000. Data hujan rerata daerah dihitung saat simulasi pada AVSWAT 2000. Data yang digunakan adalah data curah hujan 10 tahun dimulai dari tahun 2007 hingga tahun 2016, data klimatologi, data peta topografi digital, peta jaringan sungai, peta jenis tanah digital. Perhitungan pendugaan erosi, sedi-men, dan limpasan menggunakan AVSWAT 2000. Menurut hasil perhitungan, Simulasi debit dengan menggunakan AVSWAT 2000 didapatkan hasil pada bulan januari sebesar 3,549 m3/dt, bulan februari sebesar 3,467 m3/dt, bulan maret sebesar 3,729 m3/dt, bulan agustus sebesar 6,434 m3/dt, bulan september sebesar 5,630 m3/dt, bulan oktober sebesar 6,624 m3/dt, bulan november sebesar 4,961 m3/dt, dan pada bulan desember sebesar 3,525 m3/dt. Analisa pendugaan erosi, limpasan, dan sedimen dengan menggunakan AVSWAT 2000 pada DAS Warkapi yang memiliki luas 10458,875 ha didapatkan hasil pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2016 rata-rata telah terjadi erosi sebesar 2,692 ton/ha/tahun atau 0,094 mm/tahun, limpasan sebesar 21,303 ton/tahun atau 0,747 mm/tahun, dan sedimen sebesar 11238,558 ton/tahun atau 0,038 mm/tahun. Hasil analisa IBE (Indeks Bahaya Erosi) yang menghasilkan DAS Warkapi memiliki 4 kriteria kekritisan lahan. Pertama adalah lahan dengan harkat IBE rendah menunjukkan bahwa lahan berada pada kondisi potensial kritis dengan jumlah luasan sebesar 3753,2501 ha. Kedua adalah lahan dengan harkat IBE sedang menunjukkan bahwa lahan tersebut berada pada kondisi semi kritis dengan jumlah luasan 10458,875 ha. Ketiga adalah lahan dengan harkat IBE tinggi menunjukkan bahwa lahan tersebut berada pada kondisi kritis dengan jumlah luasan 5585,0625 ha. Keempat adalah lahan dengan harkat IBE sangat tinggi menunjukkan bahwa lahan tersebut berada pada kondisi sangat kritis dengan jumlah luasan 1120,5625 ha.