Pengaruh Pengkayaan Media Dan Suhu Penyimpanan Terhadap Kerapatan Dan Viabilitas Konidia Jamur Patogen Serangga Beauveria Bassiana (Balsamo) Vuillemin (Hypocreales Cordycipitaceae)
Main Author: | Pramesti, NindyaResha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129698/1/SKRIPSI_NINDYA_RESHA_PRAMESTI.pdf http://repository.ub.ac.id/129698/ |
Daftar Isi:
- Salah satu jenis jamur patogen serangga yang banyak diteliti dan memiliki potensi sebagai pengendali hayati adalah Beauveria bassiana (Bals.)Vuill. Jamur ini memiliki jenis inang terbanyak di antara jamur patogen serangga lain terutama adalah serangga dari ordo Lepidoptera, Coleoptera, Hemiptera, Diptera dan Hymenoptera. Dalam proses perbanyakan secara in vitro seringkali terjadi penurunan kualitas dan virulensi yang disebabkan oleh berkurangnya sumber nutrisi pada media seperti karbon, khitin, pati, dan protein. Selain itu, faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap viabilitas konidia adalah suhu. Suhu optimal untuk perkecambahan konidia adalah 25-30°C, dengan suhu minimum 10°C dan maksimum 32°C. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengkayaan media dalam berbagai suhu penyimpanan terhadap Kerapatan dan viabilitas konidia jamur patogen serangga B. bassiana selama delapan minggu. Penelitian ini dilaksanakan di sub-Laboratorium Nematologi Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang mulai bulan Januari hingga Mei 2014 menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan faktor pertama adalah perlakuan pengkayaan media menggunakan tepung jangkrik (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu Kontrol = tanpa penambahan tepung jangkrik (0%); P1= Penambahan tepung jangkrik 0,5%; P2= Penambahan tepung jangkrik 1%; P3= Penambahan tepung jangkrik 2%. Faktor kedua adalah perlakuan suhu (T) yang terdiri dari 3 taraf yaitu T1= Suhu ruang (±28oC); T2= ±24oC; dan T3= ±10oC. Analisis data dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5%. Pengamatan dilakukan selama delapan minggu dengan menghitung Kerapatan dan persentase viabilitas dari konidia jamur patogen serangga B. bassiana. Perlakuan pengkayaan media yang memberikan hasil terbaik terhadap kerapatan konidia adalah perlakuan konsentrasi tepung 0,5% sedangkan perlakuan suhu adalah ±24oC. Interaksi antar kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan konidia. Perlakuan pengkayaan media dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap viabilitas konidia. Dari hasil pengamatan selama delapan minggu, diperoleh persentase viabilitas yang bervariasi tiap minggunya. Konsentrasi tepung 0,5% dan konsentrasi tepung 1% pada suhu ±24oC dapat meningkatkan viabilitas konidia menjadi lebih dari 80% pada minggu kedua sampai dengan minggu keempat penyimpanan. Perlakuan konsentrasi tepung 0,5% dan konsentrasi tepung 1% pada suhu ±24oC dinilai sebagai perlakuan terbaik dalam penelitian ini karena memiliki rata-rata persentase viabilitas tertinggi pada hampir setiap minggu pengamatan. Seiring dengan bertambahnya umur simpan, terjadi penurunan persentase viabilitas mulai dari minggu ke lima sampai dengan minggu ke delapan. Penurunan viabilitas konidia yang berlangsung secara terus-menerus ini dapat dipengaruhi oleh tingginya kadar air selama penyimpanan, kerusakan bahan pembawa, dan munculnya konidia baru. Hasil persentase viabilitas konidia B. bassiana pada minggu kedelapan menjadi informasi bahwa pengkayaan media EKD dengan menggunakan penambahan tepung jangkrik pada berbagai perlakuan suhu penyimpanan belum dapat mempertahankan viabilitas konidia B. bassiana Isolat Kendalpayak Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, koleksi Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan (HPT) Universitas Brawijaya sampai dengan delapan minggu penyimpanan.