Pengembangan Bio-Bakterisida Yang Memanfaatkan Bahan Aktif Bakteri Endofit Potensial Antagonis Untuk Mengendalikan Erwinia Carotovora Di Umbi Kentang

Main Author: Kartini, Eka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129692/1/cover.pdf
http://repository.ub.ac.id/129692/2/DAFTAR_ISI_DAN_RINGKASAN_EKA_BARU_REVISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/129692/3/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/129692/4/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/129692/5/BAB_III_-_Copy.pdf
http://repository.ub.ac.id/129692/6/BAB_IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/129692/
Daftar Isi:
  • Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum, dan jagung. Perkembangan iklim yang tidak menentu memicu munculnya penyakit yang mempengaruhi tingkat produktivitas umbi kentang. Salah satu penyebab turunnya produktivitas umbi kentang yaitu adanya serangan patogen penyakit berupa Erwinia carotovora (Enterobacteriaceae;Erwinia). Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit tersebut yaitu dengan memanfaatkan agens hayati berupa bakteri endofit. Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman dan dapat berpindah antar jaringan. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas pengaruh pemberian bakteri endofit dengan beberapa konsentrasi suspensi untuk mengendalikan E.carotovora. Adapun tujuan dari peneliltian ini adalah untuk mendapatkan bakteri endofit dari bagian tanaman kentang dan mengetahui efektifitas aplikasi suspensi bakteri endofit untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri patogen E.carotovora pada umbi kentang. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya mulai bulan Januari 2014 – Juni 2014. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL) untuk uji yang akan dilakukan secara in vitro dan uji pada umbi kentang. Uji secara in vitro menggunakan 9 perlakuan diulang 3 kali dan diamati selama 3 hari, sedangkan uji pada umbi kentang menggunakan 10 perlakuan diulang 3 kali dan diamati selama 7 hari. Tahapan yang akan dilakukan pada uji in vitro ialah eksplorasi dan isolasi bakteri endofit dari sampel akar tanaman kentang, isolasi E. carotovora dari umbi tanaman kentang yang bergejala dan uji antibiosis bakteri endofit terhadap E. carotovora pada cawan petri dan uji antagonis pada perkembangan penyakit busuk lunak di umbi kentang. Berdasarkan hasil eksplorasi bakteri endofit pada bagian tanaman kentang didapatkan 99 isolat serta 52 isolat bakteri endofit yang mampu menghasilkan zona hambat, penekanan terbaik didapatkan 7 isolat selanjutnya digunakan dalam uji antibiosis pada cawan petri dan uji antagonis pada umbi kentang. Penghambatan terbaik terhadap pertumbuhan E. carotovora pada cawan petri ditunjukan oleh isolat dengan kode isolat P1 (Endofit 36) dan P2 (Endofit 38). Bakteri endofit dapat menekan perkembangan penyakit busuk lunak pada umbi kentang dibandingkan dengan kontrol negatif (bakterisida). Dibuktikan dengan berat bagian umbi yang terserang mencapai 0,048% hingga 3,75 % dibandingkan dengan penekanan kontrol yang diinokulasikan dengan bakterisida berbahan aktif kasugamisin hidroklorida, tembaga oksiklorida (POB) menghasilkan berat bagian umbi yang terserang lebih besar mencapai 59.58%