Potensi Khamir Sebagai Agens Pengendali Hayati Patogen Colletotrichum Sp. Pada Buah Cabai, Buncis, Dan Stroberi
Main Author: | Puspitasari, AnggraeniEka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129685/1/Cover-Daftar_Tabel.pdf http://repository.ub.ac.id/129685/2/ringkjasan.pdf http://repository.ub.ac.id/129685/2/Pendahuluan-Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/129685/ |
Daftar Isi:
- Khamir adalah kelompok mikroorganisme uniseluler yang termasuk dalam filum Ascomycota dan Basidiomycota. Khamir memiliki beberapa kelebihan yaitu bioekologinya yang lebih adaptif pada permukaan tanaman yang kering, tahan terhadap terpaan sinar matahari yang kuat, fluktuasi cuaca yang tajam dan miskin nutrisi, mudah diperbanyak dalam waktu yang cepat, serta umumnya tidak menghasilkan spora alergenik atau mikotoksin. Oleh sebab itu khamir sangat berpotensi sebagai khamir antagonis. Mekanisme antagonis yang dilakukan oleh khamir yaitu kompetisi ruang dan nutrien, antibiosis, parasitisme, dan predasi. Khamir yang diisolasi dari permukaan buah kemungkinan lebih efektif sebagai agensia pengendalian hayati penyakit pada buah karena khamir tersebut dapat lebih efektif mengkolonisasi dan berkompetisi terhadap ruang dan nutrisi pada permukaan buah. Salah satu penyakit penting pada beberapa komoditas buah dan sayur adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur patogen Colletotrichum sp. Patogen ini dapat menyebabkan penyakit pada beberapa komoditas buah dan sayur, diantaranya yaitu cabai, buncis, dan stroberi. Penelitian mengenai pengendalian hayati penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen Colletotrichum sp. menggunakan khamir sampai saat ini di Indonesia masih sedikit dilakukan, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi khamir sebagai agens pengendali hayati patogen Colletotrichum sp. pada buah cabai, buncis, dan stroberi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari-Mei 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi isolasi khamir dari buah cabai, buncis, dan stroberi, isolasi jamur patogen Colletotrichum sp. dari ketiga komoditas tersebut, kemudian mengujikan seluruh khamir yang diperoleh dengan ketiga isolat jamur patogen Colletotrichum sp. secara in-vitro pada media PDA dan in-vivo. Khamir yang diperoleh sebanyak 8 isolat yaitu Metschnikowia sp., Candida sp. dari cabai, Rhodotorula sp. dari cabai, Candida sp. dari buncis, Rhodotorula sp. dari buncis, Pichia sp., Cryptococcus sp., dan Zygosaccharomyces sp. Berdasarkan pengujian secara in-vitro dan pengujian pada buah diketahui bahwa seluruh khamir mampu menekan perkembangan penyakit antraknosa pada buah cabai, buncis, dan stroberi yang disebabkan oleh jamur patogen Colletotrichum sp. Namun khamir yang paling berpotensi dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen Colletotrichum sp. pada cabai dan stroberi adalah Rhodotorula sp. dari buncis. Sedangkan yang paling berpotensi dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen Colletotrichum sp. pada buncis adalah Metschnikowia sp.