Kajian Komposisi Fraksi Fosfor Pada Lahan Kering Dan Lahan Yang Disawahkan

Main Author: Fortunella, Rizky
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129682/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/129682/
Daftar Isi:
  • Lahan sawah dan lahan kering (tegalan) memiliki karakteristik yang berbeda pada pengelolaan airnya. Pada lahan kering, tanah tidak tidak pernah tergenang air pada sebagian besar waktu dalam setahun atau sepanjang waktu sedangkan lahan sawah merupakan lahan yang pengelolaannnya memerlukan genangan air. Penggenangan pada lahan sawah menyebabkan terbentuknya lapisan tapak bajak yang tidak ditemui pada lahan tegalan. Perubahan pengelolaan tersebut dapat dipelajari dari perubahan komposisi fraksi fosfor. Dalam penelitian ini, komposisi P (NaHCO3-Po, NaHCO3-Pi, NaOH-Po, NaOH-Pi, HCl-Pi, dan residu-P) diteliti pada lapisan diatas tapak bajak, di lapisan tapak bajak, dan lapisan dibawah tapak bajak di lahan sawah pada tiga jenis tanah yang berbeda (Andisol, Vertisol, dan Ultisol). Fraksi-fraksi P juga diukur pada lahan yang tidak disawahkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan sawah, fraksi P labil (NaHCO3-Po dan NaOH-Po) menurun pada lapisan tapak bajak. Sebaliknya, fraksi P stabil (HCl-Pi dan residu-P) meningkat pada lapisan tapak bajak. Sedangkan pada lahan tegalan tidak terbentuk pola seperti pada lahan sawah. Kandungan P total pada lahan sawah lebih tinggi dibandingkan dengan lahan tegalan. Pada Andisol dan Ultisol kandungan P labil dan P organik lahan sawah lebih tinggi dibandingkan dengan lahan tegalan. Pada Vertisol kandungan P labil dan P organik lapisan diatas tapak bajak lahan sawah lebih tinggi, namun pada lapisan dibawah tapak bajak lebih rendah dibandingkan dengan lahan tegalan pada kedalaman tanah yang sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi fraksi P labil adalah kandungan C-organik, reaksi tanah (pH tanah), kandungan liat, dan jenis pengelolaan lahan yang digunakan.