Pengaruh Jenis Air Terhadap Perkecambahan Spora Jamur Colletotrichum Capsici Pada Cabai Dan Fusarium Oxysporum F.Sp. Lycopersicipada Tomat
Main Author: | Rosanti, KartikaTry |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129665/1/Kartika-skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/129665/ |
Daftar Isi:
- Perkecambahan spora merupakan tahapan awal jamur untuk berkembang dan bertumbuh. Perkecambahan spora pada jamur dipengaruhi oleh faktor lingkungan anatara lain suhu, cahaya, derajat keasaman (pH), nutrisi dan kelembaban. Bagi kebanyakan jenis spora jamur, kehadiran air penting untuk perkecambahan. Beberapa spora mampu berkecambah pada kelembaban relatif tinggi. Karena spora sebagian besar memiliki kadar air rendah, hidrasi merupakan langkah awal yang penting dalam proses perkecambahan. Penyerapan air adalah proses aktif dan memerlukan perubahan dalam permeabilitas dinding spora (Anonim, 2014). Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui jenis air yang paling mempengaruhi perkecambahan spora dan untuk mengetahui frekuensi perkecambahan spora pada beberapa jenis jamur yaitu, C. capsicidan Fusarium sp. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Februari 2014.Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Perkecambahan jamur Colletotrichumcapsicidan Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici terhadap lima jenis air yang berbeda, pengamatan dilakukan setiap 3, 6, 12, 24 jam. Perkecambahan jamur C. capsicipada permukaan buah cabai, waktu pengamatan sama dengan perkecambahan pada jenis air. Pengamatan munculnya gejala penyakit atau masa inkubasi yang disebabkan oleh spora jamur C. capsicipada buahcabai waktu pengamatan yang dibutuhkan adalah pada saat inokulasi hingga muncul gejala pada buahcabai yang diinokulasi. Terakhir adalah perkembangan penyakit yang terjadi pada buah, untuk pengamatan ini diukur panjang dan lebar penyakit yang telah muncul pada buahcabai. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan untuk perkecambahan jamur C. capsiciterhadap lima jenis air dan perkecambahan yang terjadi diatas permukaan buah, perkecambahan tertinggi terjadi pada air gutasi serta yang terendah terjadi pada air zam zam dan untuk F. oxysporum terhadap lima jenis air, perkecambahan tertinggi terjadi pada air sumur dan yang terendah terjadi juga pada air zam zam. Jenis air yang paling mempengaruhi kecepatan munculnya gejala penyakit pada masa inkubasi adalah air hujan dan gejala yang paling lama muncul adalah pada air zam zam. Meskipun demikian pada perkembangan penyakit yang diamati setelah masa inkubasi, pada buah yang di tetesi dengan suspensi air zam zam ternyata memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis air yang lainnya.