Kajian Porositas Tanah Pada Pemberian Beberapa Jenis Bahan Organik di Perkebunan Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre)
Main Author: | Surya, JohandreArpindra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129663/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/129663/ |
Daftar Isi:
- Alih guna hutan menjadi perkebunan menunjukkan dampak yang sangat besar terutama terhadap kerusakan lingkungan dan terjadinya kerusakan tanah. Salah satu kerusakan tanah adalah pemadatan tanah. Pemadatan tanah juga disebabkan oleh penggunaan secara terus menerus pupuk anorganik (pupuk kimia). Upaya penting dan langkah untuk mempertahankan kualitas tanah adalah dengan pemberian bahan organik ke dalam tanah. Bahan organik (pupuk kandang, pupuk kulit buah kopi dan vermikompos) dapat memperbaiki beberapa sifat fisik, kimia, maupun biologi tanah di perkebunan kopi robusta (Coffea canephora Pierre). Tujuan dari penelitian ini (1) untuk mempelajari dan mengkaji pemberian beberapa jenis pupuk organik (pupuk kandang sapi, vermikompos dan pupuk kulit buah kopi) terhadap porositas total tanah di perkebunan kopi robusta (Coffea canephora Pierre), (2) mengetahui kadar C-organik tanah yang tinggi sehingga mampu meningkatkan kualitas tanah dan perbaikan terhadap sifat fisik dan kimia tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 - April 2014, pada kebun kopi robusta tahun tanam 1954 milik PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), Kecamatan Wonosari, Desa Bangelan, Kabupaten Malang. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada kebun kopi robusta blok X (sepuluh) luas lahan 10 ha. Pada blok X terdapat 4 plot penggunaan jenis pupuk yaitu (P1) plot dengan aplikasi vermikompos, (P2) aplikasi pupuk kulit buah kopi, (P3) aplikasi pupuk kandang sapi, dan (P4) aplikasi pupuk NPK (kontrol). Masing-masing plot pengambilan contoh tanah dilakukan dengan ukuran 20m x 20m. Pengambilan contoh tanah dilakukan dengan memilih 7 pohon kopi yang memiliki kerapatan kanopi, tinggi pohon yang kurang lebih sama, kemiringan lahan sekitar 3-6 %. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada tiga kedalaman tanah yaitu 0-10 cm, 10-20 cm, dan 20-30 cm. Variabel penelitian yang diukur adalah tekstur tanah, berat isi tanah (BI), berat jenis tanah (BJ), porositas tanah, kadar C-organik tanah, pH tanah. Hasil dari penelitian menunjukkan kategori tekstur tanah pada lokasi pengamatan adalah kelompok sedang hingga halus yang termasuk kedalam kelas klei dan klei lom. Porositas tanah tertinggi (64,95 %) dengan pemberian bahan organik pupuk kandang sapi dan porositas terendah (59,2 %) dengan pemberian pupuk NPK. Pemberian pupuk kulit buah kopi (P2) memiliki porositas tanah (61,2%) dan pemberian vermikompos (63,64%). Rata-rata total kadar C-organik tanah tertinggi (2,12 %) dengan pemberian bahan organik vermikompos (P1), sedangkan terendah (1,89 %) dengan pemberian pupuk NPK (P4), pada perlakuan lainnya diperoleh total kadar C-organik tanah yang hampir sama (2,05 % dan 2,10 %) masing-masing pemberian bahan organik kompos kulit buah kopi (P2) dan pupuk kandang sapi (P3). Berat isi tanah terendah (0,84 g/cm3) dengan pemberian bahan organik pupuk kandang sapi (P3) dan tertinggi (0,96 g/cm3) dengan pemberian NPK (P4). Berat isi tanah menunjukkan dengan bertambahnya kedalaman tanah (0-30 cm) berat isi tanah semakin meningkat 0,85 g/cm3 (0-10 cm) hingga 0,91 g/cm3 (20-30 cm). Kemasaman tanah (pH tanah) pada lokasi penelitian termasuk ke dalam kelas masam dengan rata-rata 4,86. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pemberian bahan organik dapat memperbaiki kondisi porositas tanah tanah.