Efektivitas Beberapa Isolat SlNPV Terhadap Persentase Mortalitas Larva Crocidolomia binotalis Zell. (Lepidoptera Pyralidae) pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea vas capitata L.)
Daftar Isi:
- Ulat krop kubis Crocidolomia binotalis Zell merupakan salah satu hama penting pada tanaman kubis, baik tanaman yang belum membentuk krop maupun tanaman yang hampir dipanen. Serangan hama ini dapat mengakibatkan kehilangan hasil kubis sebesar 65,8%. Sebagai upaya mengurangi penggunaan insektisida sintetik untuk mengendalikan C. binotalis maka sejak beberapa tahun terakhir telah dikembangkan pengendalian secara biologi, salah satunya dengan pemanfaatan SlNPV. Untuk membuktikan bahwa SlNPV juga dapat menginfeksi Crocidolomia binotalis dilakukan penelitian pendahuluan dengan menggunakan 30 ekor larva uji, hasil dari uji pendahuluan tersebut sebanyak 19 ekor larva mati . Sehingga persentase kematian larva sebesar 63%. Efektivitas isolat NPV terhadap serangga tertentu dari virus yang sama ternyata sangat bervariasi, pada umumnya dipengaruhi oleh kondisi dari daerah dengan geografi berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan efektivitas beberapa isolat SlNPV yaitu JTM 97c, Smtr 05b, LpNg 05a, Kalsel 10a dalam pengendalian C. binotalis pada tanaman kubis, sehingga kita bisa mengetahui jenis isolat yang paling efektif untuk mengendalikan C. binotalis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan Mei 2014. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Aneka Tanaman Kacang dan Umbi (BALITKABI) Malang. Parameter pengamatan terbagi menjadi 2 yaitu, Stop feeding (berhenti makan) dan Mortalitas (kematian larva). Data dianalisis dengan uji F, jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan menggunakan BNT dengan taraf nyata 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Isolat yang berasal dari Jawa Timur Jtm 97c mempunyai efektivitas daya bunuh sangat tinggi, dengan data persentase kematian larva C.binotalis yang mencapai 100%. Sedangkan isolat yang berasal dari Sumatera Smtr 05b, Lampung Lpng 05a, Kalimantan Kalsel 10a sama sekali tidak mempunyai daya bunuh, dengan data persentase kematian larva C.binotalis 0%, atau sama saja dengan perlakuan Kontrol yang sama sekali tidak menggunakan Isolat SlNPV. Oleh karena itu isolat JTM 97c berpotensi untuk dikembangkan sebagai agens hayati pengendali C. binotalis.