Daftar Isi:
  • Ulat krop kubis (Crocidolomia binotalis Zell.) merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman kubis. Stadium larva C. binotalis merupakan hama potensial pada tanaman kubis. Penggunaan insektisida masih sering menjadi pilihan utama untuk pengendalian hama pada tanaman kubis. Mengingat dampak negatif penggunaan insektisida, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang pemanfaatan bioinsektisida. Salah satunya dengan menggunakan NPV (Nuclear Polyhedrosis Virus). NPV yang banyak diteliti menyerang Spodoptera litura yaitu SlNPV (Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus). Studi pendahuluan inokulasi SlNPV JTM 97c terhadap 30 ekor larva C. binotalis pada instar 3 menunjukkan kematian larva hingga 63%. Kekurangan penggunaan SlNPV adalah menurunnya efektivitas virus jika terpapar sinar ultraviolet. Untuk mempertahankan virulensinya, perlu ditambahkan bahan yang mampu melindungi partikel SlNPV yaitu kaolin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pelindung berupa kaolin pada konsentrasi yang berbeda yaitu pada konsentrasi 0%; 1%; 4%; dan 7%. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) Malang. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Februari hingga Mei 2014. Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Parameter pengamatan yaitu Stop feeding (berhenti makan) dan mortalitas (kematian larva). Data dianalisis dengan Uji F. Hasil analisis yang menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan analisis menggunakan uji BNT dengan taraf kesalahan 5% (α = 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa SlNPV JTM 97c bisa mengendalikan larva C. binotalis pada instar 3 dengan persentase larva kematian sebesar 100% pada pengamatan 168 JSI dengan ditambahkan bahan pelindung berupa kaolin pada konsentrasi 7%. Ciri-ciri larva C. binotalis yang terinfeksi SlNPV juga sesuai dengan ciri-ciri larva S. Litura yang terinfeksi SlNPV. Larva C. binotalis yang mengalami gejala terinfeksi SlNPV kulit larva menjadi pucat dan kekuningan. Tubuh larva mengkilat dan membengkak kemudian menjadi lunak dan mudah sobek. Warna tubuh larva C. binotalis berubah menjadi kecoklatan. Penambahan bahan pelindung kaolin sebanyak 7% pada SlNPV JTM 97c dapat dijadikan pelindung SlNPV dari inaktivasi akibat pemaparan sinar UV.