Pengaruh Media Dasar Dan 6-Benzylaminopurine (Bap) Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Nodus Tangkai Bunga Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) Dalam Perbanyakan Secara In Vitro
Daftar Isi:
- Anggrek adalah tanaman hias yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Perbanyakan anggrek dengan teknik perkecambahan biji secara in vitro menghasilkan warna bunga yang beragam. Hal ini tidak sesuai dengan yang diinginkan produsen maupun konsumen yang menginginkan tanaman anggrek dengan warna bunga seragam. Alternatif dari permasalahan ini adalah perbanyakan vegetatif secara in vitro menggunakan nodus tangkai bunga anggrek. media yang digunakan adalah media 1⁄2 MS ( Murashige dan Skoog ) dan NP ( New Phalaenopsis ). Zat pengatur tumbuh (ZPT) mutlak diperlukan guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan eksplan, salah satu yang umum digunakan adalah sitokinin jenis BAP (6-benzylaminopurine). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan media dasar dengan penambahan konsentrasi BAP yang optimal untuk perbanyakan vegetatif in vitro anggrek P. amabilis . Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga pemberian media dasar yang memiliki komposisi unsur hara lengkap dengan penambahan konsentrasi BAP yang optimal merupakan media terbaik untuk perbanyakan vegetatif in vitro anggrek P. amabilis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilaksanakan bulan Mei 2013 hingga Januari 2014. Penelitian menggunakan kombinasi dua media dasar dengan lima konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP, yaitu: (P1) media 1⁄2 MS + BAP 0 ppm, (P2) media 1⁄2 MS + BAP 0,5 ppm, (P3) media 1⁄2 MS + BAP 1,5 ppm, (P4) media 1⁄2 MS + BAP 2 ppm, (P5) media 1⁄2 MS + BAP 2,5 ppm, (P6) media NP + BAP 0 ppm, (P7) media NP + BAP 0,5 ppm, (P8) media NP + BAP 1,5 ppm, (P9) media NP + BAP 2 ppm, (P10) media NP + BAP 2,5 ppm. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah: persentase eksplan hidup, mati dan terkontaminasi (%), persentase eksplan membentuk PLB (%), waktu muncul PLB (MST), jumlah PLB, waktu muncul tunas (MST), jumlah tunas, tinggi tunas (cm), waktu muncul daun (MST) dan jumlah daun. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media 1⁄2 MS dan NP dengan penambahan BAP pada konsentrasi 2,5 ppm menunjukkan hasil yang baik. Media NP menghasilkan persentase eksplan hidup tertinggi yaitu 100 %, jumlah PLB 10 buah, jumlah tunas sebanyak 2 tunas, dan jumlah daun sebanyak 4 helai, hasil ini tertinggi jika dibandingkan dengan perlakuan media yang sama. Sedangkan untuk media 1⁄2 MS menunjukkan hasil paling baik jika dibandingkan dengan semua perlakuan yaitu berdasarkan variabel jumlah PLB lebih banyak yaitu 21,67 buah, waktu muncul tunas lebih cepat yaitu 3 MST, jumlah tunas yang dihasilkan paling tinggi yaitu 3,33 tunas dan juga jumlah daun yang dihasilkan lebih banyak yaitu 6 helai.