Analisis Pendapatan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani dalam Usahatani Padi (Oryza sativa) Organik Varietas Lokal (Studi Kasus di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Ka
Daftar Isi:
- Di Indonesia pada dasarnya dikenal dua jenis varietas padi, yaitu varietas lokal dan varietas unggul. Varietas lokal pada umumnya adaptif lingkungan spesifik dan memiliki gen ketahanan terhadap hama dan penyakit tertentu (Sumarno dan Nani, 2008). Sedangkan varietas unggul menurut Tandisau dan Herniwati (2009) adalah varietas yang diciptakan memiliki daya hasil tinggi yang dapat dicapai apabila kondisi lingkungan menguntungkan.Varietas tersebut sangat responsif terhadap pemberian pupuk dosis tinggi dan disenangi hama-penyakit, sehingga sangat bergantung pada pemberian pupuk dan pestisida. Andoko, 2006 (dalam Susanti, 2008), mengungkapkan bahwa ciri utama pertanian organik adalah penggunaan varietas lokal yang relatif masih alami, diikuti dengan penggunaan pupuk organik dan pestisida organik. Sejak pelepasan padi varietas unggul IR5 dan IR8 pada tahun 1967, ketersediaan varietas lokal secara berangsur-angsur semakin terdesak, yang kemudian diperparah dengan anjuran penanaman varietas unggul pada tahun 1970 hingga 2000-an yang semakin intensif. Padahal varietas lokal pada umumnya memiliki kualitas yang baik dan telah beradaptasi dengan baik pada berbagai kondisi lahan dan iklim spesifik di daerah pengembangannya. Erosi genetik tanaman padi akan semakin kritis apabila tidak dilakukan upaya pelestarian varietas lokal yang masih ada, khususnya dalam pertanian organik (Sitaresmi dkk, 2013). Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.Desa Sumber Ngepohmerupakan salah satu sentra produksi padi organik di Malang.Terdapat dua jenis varietas padi yang dibudidayakan secara organik di Desa Sumber Ngepoh, yaitu varietas lokal(Mentik Wangi) dan varietas unggul (IR 64). Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) menganalisis perbedaan pendapatan usahatani padi organik antara varietas lokal (Mentik Wangi) dengan varietas unggul (IR 64), dan (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani dalam usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi). Penentuan sampel dilakukan menggunakan metode sensus, yang mana keseluruhan anggota populasi petani padi organik digunakan sebagai sampel. Sampel penelitian terbagi menjadi dua macam, yaitu petani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) sebanyak 28 orang dan petani padi organik varietas unggul (IR 64) sebanyak 14 orang. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama penelitian yaitu: 1) analisis usahatani yang terdiri dari analisis biaya, penerimaan, dan pendapatan, kemudian 2) uji beda rata-rata (uji t) dari pendapatan usahatani. Sedangkan untuk menjawab tujuan kedua dari penelitian, metode analisis data yang digunakan adalah uji regresi logistik. Berdasarkan hasil analisis usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) dan usahatani padi organik varietas unggul (IR 64), diperoleh rata-rata hasil biaya total per Ha dari usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) adalah sebesar Rp 3.908.415 dengan selisih Rp 310.814 lebih rendah dari rata-rata biaya total per Ha usahatani padi organik varietas unggul (IR 64) sebesar Rp 4.219.229. Sedangkan untuk hasil analisis penerimaan dan pendapatan usahatani, diperoleh hasil bahwa rata-rata penerimaan dan pendapatan per Ha usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) lebih tinggi daripada usahatani padi organik varietas unggul (IR 64). Rata-rata penerimaan per Ha usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) adalah Rp 22.748.536 dengan selisih Rp 3.588.536 lebih tinggi daripada rata-rata penerimaan per Ha usahatani padi organik varietas unggul (IR 64) sebesar Rp 19.160.000. Hal tersebut dikarenakan harga jual dan hasil produksi usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) lebih tinggi daripada usahatani padi organik varietas unggul (IR 64). Rata-rata pendapatan per Ha usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) adalah Rp 18.840.121 dengan selisih Rp 4.650.176 lebih tinggi daripada rata-rata pendapatan per Ha usahatani padi organik varietas unggul (IR 64) sebesar Rp 14.940.771. Dengan demikian, usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) lebih menguntungkan daripada usahatani padi organik varietas unggul (IR 64). Didukung pula dengan hasil analisis uji beda rata-rata (Uji t) pendapatan, yang mana diperoleh thitung sebesar 2,781 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,684 dan signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen (α=0,05), yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara pendapatan usahatani padi organik varietas lokal Mentik Wangi dengan pendapatan usahatani padi organik varietas unggul IR 64. Berdasarkan hasil uji regresi logistik, diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan positif terhadap pengambilan keputusan petani dalam usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) adalah karakteristik inovasi (X1), motivasi (X3), jaminan pasar (X5), dan ketersediaan saprodi (X6). Diantara keempat faktor tersebut terdapat dua faktor dengan tingkat peluang yang sangat tinggi dalam keputusan petani pada usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) berdasarkan nilai Exp (B), yaitu faktor ketersediaan sarana produksi dengan tingkat peluang sebesar 8,120 dan faktor karakteristik inovasi dengan tingkat peluang sebesar 7,376. Sedangkan faktor karakteristik psikologi (X2), lingkungan sosial (X4), dan peran PPL (X7) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam usahatani padi organik varietas lokal (Mentik Wangi) (Y=1) atau padi organik varietas unggul(IR 64) (Y=0). Saran untuk penelitian ini adalah: (1) Bagi petani padi organik sebaiknyamenggunakan varietas lokal (Mentik Wangi)sebagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati lokal, peningkatan pendapatan usahatani serta berupaya memenuhi kebutuhan pasar beras organik lokal dan (2) Bagi PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) dan dinas pertanian, sebaiknya lebih meningkatkan keaktifan peranan masing-masing yang berupayauntuk meningkatkan pengetahuan dan minat petani terhadap varietas lokal khususnya dalam pertanian organik. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan usahatani padi organik varietas lokal.