Analisis Permintaan Pupuk Organik Bersubsidi di Jawa Timur
Daftar Isi:
- Salah satu input yang memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas adalah pupuk. banyak komoditas agrokompleks yang membutuhkan pupuk, Namun di Indonesia sejauh ini, sebagian besar konsumsi pupuk berada di sektor pertanian khususnya pada tanaman pangan. Ketergantungan akan pupuk anorganik ini merupakan dampak yang diberikan oleh keberhasilan Revolusi Hijau yang menghantarkan Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984 yang tidak terlepas dari dukungan pemerintah dalam penyediaan pupuk anorganik secara memadai. Ketergantungan akan pupuk anorganik ini merupakan dampak yang diberikan oleh keberhasilan Revolusi Hijau yang menghantarkan Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984 yang tidak terlepas dari dukungan pemerintah dalam penyediaan pupuk anorganik secara memadai. Penelitian mengenai analisis permintaan pupuk organik di Provinsi Jawa Timur sangat diperlukan yang berguna untuk mengetahui respon permintaan akan (input) pupuk organik bersubsidi dalam mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah yaitu ‘go organik’ dan ‘back to nature’. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan permintaan pupuk organik bersubsidi di Jawa Timur dari tahun 2009 sampai 2012 dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pupuk organik bersubsidi di Jawa Timur. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan efek tetap (model fixed effect). Pendekatan efek tetap ini dipilih karena wilayah penelitian ini meliputi seluruh kota atau kabupaten di Propinsi Jawa Timur, yang memiliki heterogenitas yang cukup tinggi antar objek penelitian. Di Jawa Timur angka permintaan pupuk organik bersubsidi dari tahun ke tahun yang mencakup dari tahun 2009 sampai pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Adapun rata-rata kenaikan permintaan pupuk organik bersubsidi tersebut sebesar 36,18 %. Sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi akan permintaan pupuk organik bersubsidi di Jawa Timur yaitu harga pupuk anorganik dan harga pupuk organik, sedangkan luas panen tanaman pangan tidak berpengaruh secara nyata. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat diajukan saran antara lain: (1) Melihat perkembangan permintaan pupuk organik bersubsidi di Jawa Timur maka pemerintah harus lebih giat mensosialisasikan penggunaan pupuk organik, agar program pemerintah “go organic” and “back to nature” akan lebih cepat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. (2) Untuk meningkatkan permintaan pupuk organik bersubsidi di Jawa Timur hal-hal yang perlu dilakukan adalah penetapan harga pupuk anorganik untuk tetap sesuai dengan harga pasar dan harga pupuk organik lebih kompetitif sehingga dengan pemberian subsidi harga terhadap pupuk organik maka petani akan mendapatkan harga pupuk organik yang lebih terjangkau dan sedikit demi sedikit selera petani untuk menggunakan pupuk organik semakin meningkat. (3) Untuk penelitian selanjutnya wilayah yang dipakai untuk analisa adalah wilayah yang antara alokasi dan realisasi lebih besar realisasinya, karena wilayah tersebut betul-betul membutuhkan peramalan permintaan. Selain itu dengan penambahan variabel seperti sosial ekonomi petani misalnya pendapatan petani, dan pendidikan petani.