Analisis Tren Produksi dan Pengendalian Kualitas Pupuk Hayati Kayabio (Studi Kasus pada PT. Petrokimia Kayaku, Gresik, Jawa Timur)

Main Author: Andriani, NidaFitria
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129612/1/Kover_.pdf
http://repository.ub.ac.id/129612/1/Analisis_Tren_Produksi_dan_Pengendalian_Kualitas_Pupuk_Hayati_Kayabio.pdf
http://repository.ub.ac.id/129612/2/Softcover.pdf
http://repository.ub.ac.id/129612/3/Summary%2C_ringkasan%2C_kata_pengantar%2C_daftar_isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/129612/
Daftar Isi:
  • Negara Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan sektor penggerak utama pembangunan bangsa Indonesia. Pembangunan di sektor pertanian dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitasnya, karena itu maka perlu suatu inovasi di bidang pertanian yang didukung dengan sarana produksi pertanian. Salah satu sarana produksi yang berperan penting dalam peningkatan produktivitas pertanian tersebut adalah pupuk. Terdapat beberapa jenis pupuk yang digunakan dalam budidaya pertanian salah satunya merupakan pupuk hayati. Menurut Kementrian Perindustrian, kebutuhan pupuk hayati di Indonesia pada tahun 2011 adalah sebanyak 12,934 juta ton. Jumlah tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya sehingga di tahun 2015 jumlah kebutuhannya diperkirakan menjadi 13,4 juta ton. Peningkatan ini dikarenakan pekebun dan petani saat ini mulai beralih menggantikan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk hayati yang dianggap mampu membantu proses pertumbuhan tanaman (Anonymous, 2013). PT. Petrokimia Kayaku Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri penghasil pestisida dan pupuk hayati. Salah satu produk unggulan perusahaan adalah pupuk hayati dengan merek dagang Kayabio. Sebelum melakukan proses produksi, perusahaan perlu memperkirakan atau memproyeksikan kapasitas produksi terhadap suatu produk. Selain itu, proses pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik dalam setiap kegiatan perusahaan menjadi sangat penting untuk dilakukan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan maupun standar yang telah ditetapkan oleh badan lokal dan internasional yang mengelola tentang standarisasi mutu dan tentunya yang diharapkan oleh konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis tren produksi pupuk hayati Kayabio dan (2) menganalisis pengendalian kualitas produk pupuk hayati Kayabio. Analisis tren produksi akan dianalisis dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method). Analisis pengendalian kualitas akan dianalisis dengan menggunakan alat bantu statistik (Statistical Quality Control) diantaranya adalah diagram alir, lembar pengecekan, histogram, diagram pareto, peta kendali P dan diagram sebab-akibat. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara purposive di PT. Petrokimia Kayaku. Penentuan responden dilakukan secara purposive yakni satu orang Kepala Seksi Produksi Hayati Granul dan tiga orang Kepala Regu Plant Hayati. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai data primer serta jurnal dan penelitian terdahulu sebagai data sekunder. Dari analisis tren produksi pupuk hayati Kayabio pada periode Januari 2012 hingga Februari 2014 dapat diketahui bahwa terjadi fluktuasi terhadap kapasitas ii produksi pupuk hayati Kayabio. Dalam analisis tersebut juga ditunjukkan tren produksi pupuk hayati Kayabio yang menunjukkan arah tren positif karena adanya kecenderungan arah data bergerak naik. Sedangkan untuk perkiraan kapasitas produksi untuk enam bulan kedepan terhitung mulai bulan Maret hingga Agustus 2014 secara berturut-turut adalah sebanyak 272.320 Kg, 279.979 Kg, 287.639 Kg, 295.297 Kg, 302.956 Kg, dan 310.615 Kg. Pengendalian kualitas yang dilakukan pada PT. Petrokimia Kayaku khususnya untuk produk pupuk hayati Kayabio masih berada diluar batas kendali dimana masih terdapat banyak kerusakan atau reject produk dalam proses produksi pupuk hayati Kayabio. Dari analisis pengendalian kualitas dengan menggunakan alat bantu statistik (Statistical Quality Control) kerusakan atau reject yang paling sering terjadi adalah undersize putih sebanyak 101.050 Kg dengan persentase sebesar 32,9 persen dan persentase kumulatifnya 32,9 persen. Didapatkan nilai batas kendali atas kerusakan/ Upper Control Limit (UCL) sebesar 0,0998, garis tengah/ Central Line (CL) sebesar 0,097 dan batas kendali bawah kerusakan/ Lower Control Limit (LCL) sebesar 0,0953. Dari kerusakan atau reject yang dihasilkan selama 12 bulan proses produksi didapatkan 5 titik yang berada diluar batas kendali atas/ Upper Control Limit (UCL) dan 7 titik titik yang yang berada di luar batas kendali bawah/ Lower Control Limit (LCL). Salah satu faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi adanya kerusakan adalah material granul yang digunakan dalam proses produksi pupuk hayati Kayabio. Usulan tindakan perbaikan untuk mengurangi kerusakan atau reject yang terjadi dalam proses produksi pupuk hayati Kayabio adalah Kepala Regu harus selalu mengawasi tenaga kerja saat proses produksi berlangsung. Selain itu pemahaman terhadap metode harus dimiliki oleh tenaga kerja dan pemeriksaan mesin harus selalu dilakukan agar apabila terdapat kerusakan dapat langsung diperbaiki. Untuk usulan jangka panjang adalah perusahaan perlu memiliki mesin granulasi sendiri. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat memproduksi granul sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga perusahaan tidak perlu bergantung pada pihak pemasok granul dan kerusakan-kerusakan granul yang terjadi dalam proses produksi dapat diminimalisir.