Eksplorasi Parasitoid Telur Plutella xylostella Pada Tanaman Kubis Brassica aleracea
Main Author: | Hakim, Lukmanul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129610/1/BAB_I%2C_II%2C_III%2C_VI%2C_V.pdf http://repository.ub.ac.id/129610/2/daftar_isi.pdf http://repository.ub.ac.id/129610/3/Ringkasan_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/129610/4/Cover_n_Pengesahan.pdf http://repository.ub.ac.id/129610/ |
Daftar Isi:
- Tanaman kubis Brassica oleracea (Cruciferae) mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi di Indonesia. Hama utama yang menyerang tanaman kubis ialah hama Plutella xylostella. Pengendalian hama P. xylostella bisa dilakukan dengan menggunakan pemanfaatan parasitoid, khususnya parasitoid telur. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat parasitasi telur pada hama kubis P. xylostella di Poncokusumo, Tumpang, Pujon dan Kota Batu. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang parasitoid apa saja yang memarasit telur P. xylostella di Poncokusumo, Tumpang, Pujon dan Kota Batu. Pada penelitian ini dilakukan eksplorasi di Desa Tumpang Kecamatan Tumpang, Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo, Desa Ngeroto Kecamatan Pujon dan Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Eksplorasi dilakukan dengan metode Survei. Dari masing-masing lokasi dicari dan diambil secara sengaja sampel telur P. xylostella sekurang-kurangnya 100 butir telur. Daun kubis yang terdapat telur P. xylostella dibawa ke Laboratorium Hama Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dan dipelihara selama k urang lebih 5 hari. Pemeliharaan dilakukan dengan meletakkan daun kubis yang berisi telur P. xylostella diatas kapas lembab, dan diletakkan di toples plastik, setiap hari diamati dan dijaga kelembaban kapasnya. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat telur terparasit atau tidak. Telur yang terparasit akan berubah warna dari kuning kehijauan menjadi hitam, telur yang terparasit dipindahkan ke vial botol setelah itu di tutup dengan plastik pembungkus. Telur yang terparasit dibiarkan sampai muncul imago dan dibiarkan sampai mati, setelah parasitoid itu mati maka akan diambil untuk di identifikasi spesiesnya dan dihitung jumlah parasitoid yang muncul. Berdasarkan hasil eksplorasi yang dilakukan di Poncokusumo, Tumpang, Pujon dan Kota Batu. Parasitoid telur yang ditemukan ialah parasitoid telur yang berasal dari genus Trichogrammatoidea spesies Trichogrammatoidea Cojuangcoi Nagaraja. Di semua daerah eksplorasi ditemukan hanya satu spesies parasitoid telur yang sama. Rata-rata parasitasi di masing-masing lokasi yaitu pada Poncokusumo 28,4 %, Tumpang 42,4 %, Pujon 37,2 % dan di Kota Batu 32, 2 %. yang paling tinggi tingkat parasitasinya adalah pada Desa Tumpang kecamatan Tumpang yaitu 42,2 % sedangkan yang paling rendah terdapat pada Desa Wonomulyo kecamatan Poncokusumo yaitu 28,4 %. Tingkat parasitisasi tertinggi dimasing-masing lokasi yaitu Poncokusumo yang tertinggi adalah 81 % pada pengambilan sampel pertama, di Tumpang tingkat parasitisasi yang tertinggi adalah 77 % pada pengambilan sampel pertama, di Pujon tingkat parasitasinya yang tertinggi adalah 52 % pada pengambilan sampel kelima, di Batu tingkat parasitisasinya yang tertinggi adalah 60 % pada pengambilan sampel kelima.