Daftar Isi:
  • Jagung merupakan tanaman pangan yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan setelah tanaman padi.Jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di beberapa daerah di Indonesia, bahkan menjadi makanan pokok, seperti misalnya di Madura dan Nusa Tenggara. Selain itu, jagung juga mempunyai peranan yang sangat strategis dan juga ekonomis karena sekarang kebutuhan akan konsumsi jagung semakin meningkat sepanjang tahun. Kebutuhan akan jagung yang mengalami peningkatan tiap tahunnya tidak disertai dengan peningkatan produktivitasnya. Produktivitas yang rendah ini disebabkan karena pemahaman dan penguasaan teknologi yang kurang dapat dipahami oleh petani, antara lain pengoptimalan lahan dengan pengaturan jarak tanam yang masih belum maksimal. Penggunaan jarak tanam pada tanaman jagung dirasa sangat penting guna mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam, pendistribusian unsur hara yang secara merata, mengefektifkan penggunaan lahan, memudahkan pemeliharaan, dan untuk mendapatkan hasil yang optimum (Suprapto, 2002). Jarak tanam yang terlalu lebar juga tidak baik untuk diterapkan karena hal ini akan memberikan peluang bagi gulma untuk tumbuh dengan subur sehingga menyebabkan penurunan produksi jagung dan juga dapat mengurangi efektifitas penggunaan lahan. Salah satu cara untuk mengendalikan pertumbuhan gulma adalah dengan penggunaan Legume Cover Crop (LCC). LCC atau tanaman penutup tanah merupakan jenis tanaman yang ditanam diatas permukaan tanah, dengan tajuk dan daun tanaman yang rapat.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efektifitas penggunaan LCC Centrosema pubescens, Crotalaria juncea dan Pueraria javanica serta untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan efektifitas penggunaan LCC Centrosema pubescens, Crotalaria juncea dan Pueraria javanica terhadap produktivitas jagung. Hipotesis yang diajukan adalah Perbedaan jarak tanam memerlukan jenis LCC yang berbeda dalam mengendalikan pertumbuhan gulma, Perbedaan perlakuan jarak tanam dengan jumlah populasi yang sama berpengaruh pada hasil tanaman jagung, serta Penggunaan LCC dapat meningkatkan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kab.Malang pada bulan April – Agustus 2013. Alat yang digunakan adalah tugal, penggaris, cangkul, meteran, timbangan analitik, Luxmeter, oven, papan nama, sprayer, kantong plastik, alat tulis dan kamera digital. Bahan yang digunakan adalah benih jagung varietas Bisma, Urea (46% N), SP 36 (36% P2O5), KCl (60% K2O), furadan 3G (bahan aktif carbofuran sebesar 3%), fungisida dengan bahan aktif metalosil 35% untuk mencegah serangan OPT. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan petak utama jarak tanam jagung dan anak petak jenis LCC dan dikombinasikan menjadi 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Petak utama (jarak tanam) terdiri dari 3 taraf, yaitu J1 :50x30 cm dengan populasi 56. 667 tanaman ha-1, J2 : 60x25 cm ii dengan populasi 56.667 tanaman ha-1, dan J3 : 75x20 cmdengan populasi 56. 667 tanaman ha-1. Anak petak (jenis LCC) terdiri dari 4 taraf, yaitu L0 :tanpa LCC, L1: Centrosema pubescens, L2 : Crotalaria juncea, L3: Pueraria javanica. Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan pada jagung, pengamatan gulma dan intensitas cahaya. Pengamatan pada jagung meliputi peubah pertumbuhan tanaman, peubah hasil, dan analisis pertumbuhan tanaman. Peubah pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun (cm2).Peubah hasil meliputi diameter tongkol (cm), panjang tongkol (cm), bobot kering tongkol tanpa kelobot (g tan-1), bobot 100 biji (g), bobot kering biji (g), dan bobot hasil biji (ton ha-1). Analisis pertumbuhan tanaman mengamatiIndeks Luas Daun (ILD). Pengamatan gulma dilakukan pada saat jagung berumur 15 hst dan 30 hst. Pengamatan cahaya dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 20 dan 30 hst. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) pada taraf 5%.Jika terdapat pengaruh nyata diantara perlakuan dilanjutkan uji perbandingan dengan menggunakan uji BNT taraf 5%.Jika terdapat pengaruh nyata diantara kombinasi perlakuan dilanjutkan uji perbandingan dengan menggunakan uji Duncan (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan umur 15 hst perlakuan jarak tanam 75 x 20 cm dengan penggunaan C. juncea mampu menurunkan populasi gulma sebanyak 15,86%, perlakuan jarak tanam 60 x 25 cm dengan penggunaan C. juncea mampu menurunkan populasi gulma sebanyak 37,16% dan perlakuan jarak tanam 50 x 30 cm dengan penggunaan C. juncea mampu menurunkan populasi gulma sebanyak 54,53%. Perlakuan jarak tanam 60 x 25 cm mampu meningkatkan hasil jagung jika dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam 50 x 30 cm dan jarak tnam 75 x 20 cm, dan penutup tanah P. javanica mampu meningkatkan hasil biji jagung jika dibandingkan tanpa penggunaan LCC, C. juncea, dan penggunaan C. pubescens.