Analisis Sikap dan Preferensi Konsumen Terhadap Kopi Putih Instan Dengan Model Poin Ideal (Studi Kasus di Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang, Jawa Timur)

Main Author: Alfianti, Reisha
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129597/1/FULL_TEKS.pdf
http://repository.ub.ac.id/129597/
Daftar Isi:
  • Salah satu komoditas potensial hasil perkebunan yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia adalah kopi. Kopi menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan karena terjadi peningkatan kebutuhan terhadap kopi. Kebutuhan dan konsumsi kopi yang meningkat setiap tahunnya mendorong produsen kopi untuk menghasilkan produk sesuai dengan keinginan masyarakat, salah satunya adalah produk kopi instan. Produk kopi instan yang sedang berkembang di Indonesia diantaranya produk kopi hitam dan putih instan. Produk kopi putih instan terbilang produk baru di Indonesia dibanding produk kopi hitam instan. Perusahaan yang mengolah kopi putih instan pertama kali di Indonesia sekaligus sebagai pelopor produk kopi putih pertama yaitu PT. Javaprima Abadi dengan merek “Luwak White Koffie”. Kemudian diikuti oleh perusahaan lain seperti PT. Torabika Eka Semesta dengan merek “Kopiko White Coffee”, serta “Kapal Api Grande White Coffee dan ABC White Coffee” oleh PT. Santos Jaya Abadi, dan PT. Harum Alam Segar dengan merek “TOP White Coffee”. Kota Malang merupakan kota yang tinggi akan peminat kopi dengan konsumsi 0,55 kg per keluarga setap bulannya (BPS Kota Malang, 2014), memiliki jumlah penduduk yang besar dan beragam serta terdapat berbagai merek kopi putih instan yang telah banyak beredar, sehingga sesuai sebagai referensi untuk mengetahui dan memahami informasi atau pengetahuan konsumen mengenai kopi putih instan. Salah satu cara mengetahui informasi konsumen adalah dengan cara mengetahui sikap dan preferensi konsumen terhadap kopi putih instan. Informasi yang benar dan akurat mengenai sikap dan preferensi konsumen kopi putih instan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan umumnya bagi produsen kopi dan khususnya produsen kopi putih instan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Menganalisis sikap konsumen terhadap produk kopi putih instan di Kota Malang. 2). Menganalisis preferensi konsumen terhadap produk kopi putih instan di Kota Malang. 3). Menganalisis hubungan sikap dan preferensi konsumen terhadap produk kopi putih instan di Kota Malang. Sedangkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1). Diduga bahwa kopi putih instan merek Luwak White Koffie adalah merek kopi putih instan yang paling disukai konsumen. 2). Diduga bahwa sikap konsumen terhadap kopi putih instan mempengaruhi preferensi konsumen dengan korelasi positif. 15 Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) di Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang. Metode penentuan responden adalah accidental sampling dengan jumlah sampel berdasarkan teknik Fraenkel & Wallen (1993) dalam Soehardi (1999) yaitu sampel minimal untuk penelitian korelasional adalah 50 sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang berisi karakteristik responden, uji Cochran Q Test untuk memperoleh atribut yang benar-benar dipertimbangkan konsumen. Untuk menjawab tujuan pertama digunakan metode analisis sikap dengan Model Poin Ideal. Rangking Preferensi digunakan untuk menjawab tujuan kedua. Dan tujuan ketiga dijawab dengan menggunakan Korelasi Rank Spearman. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini ada 10 yaitu harga, berat isi, warna kemasan, kualitas kemasan, rasa, aroma, kekentalan kopi, tidak menyisakan ampas, ketersediaan tanggal kadaluarsa, dan jaminan halal. Hasil uji Cochran Q Test didapatkan tiga atribut yang benar-benar dipertimbangkan konsumen yaitu rasa, aroma, dan ketersediaan tanggal kadaluarsa dengan nilai Q hitung < Q tabel yaitu 3,818 < 5,992. Pada perhitungan analisis sikap dengan Model Poin Ideal diperoleh rata-rata ideal produk kopi putih instan 4,48. Sedangkan ratarata ideal merek Luwak White Koffie 3,89 dengan skor sikap 7,75. Ratarata ideal merek Kopiko White Coffee 3,86 dengan skor sikap 8,12 dan merek Kapal Api Grande White Coffee rata-rata idealnya 3,75 dengan skor sikap 9,80. Dan rata-rata ideal merek ABC White Coffee dan TOP White Coffee masing-masing 3,79 dan 3,47 dengan skor sikap masing-masing 9,03 dan 13,49. Dari hasil ini dapat disimpulkan sikap konsumen sangat positif terhadap merek Luwak, Kopiko, dan ABC White Coffee. Sedangkan konsumen memberikan sikap positif untuk merek Kapal Api dan TOP White Coffee. Hasil perhitungan Rangking Preferensi didapatkan merek yang paling disukai berdasarkan atribut produk yang dipertimbangkan konsumen yaitu dari rangking tertinggi hingga terendah berturut-turut yaitu merek Luwak, Kopiko, Kapal Api, ABC, dan TOP White Coffee. Dari hasil tersebut diketahui bahwa merek yang paling disukai konsumen adalah merek Luwak White Koffie sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti atau dapat diterima. Tujuan ketiga dalam penelitian ini dijawab dengan menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman yang me nunjukkan adanya hubungan po