Analisis Nilai Tambah Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Dan Pendapatan Agroindustri Tempe (Studi Kasus Pada Agroindustri Tempe Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbin
Main Author: | Manullang, DeboraFatmawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129579/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/129579/ |
Daftar Isi:
- Tempe merupakan salah satu produk olahan agroindustri yang saat ini keberadaannya tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahkan hasil olahan agroindustri yang satu ini tidak hanya dikenal di Indonesia tapi juga di luar negeri. Selain karena rasanya, tempe juga digemari karena kandungan gizi didalammya. Secara umum, tempe mengandung berbagai senyawa aktif antara lain sejumlah lemak, berbagai mineral baik itu makro maupun mikro, protein nabati, serat pangan alami, karbohidrat, isoflavon, beragam vitamin mulai yang larut dalam air sampai yang larut dalam minyak dan masih banyak lagi lainnya. Perkembangan agroindustri tempe di Indonesia cukup pesat. Hal ini dibuktikan dari adanya sebuah kawasan perkampungan di kota Malang, Jawa Timur yang tiap rumah tangga memiliki usaha agroindustri pengolahan tempe. Kawasan tersebut dikenal dengan nama Kampung Sanan yang juga merupakan sentra industri tempe dan juga pusat oleh-oleh terbesar di kota Malang. Layaknya usaha agroindustri lainnya, dalam mendirikan sebuah usaha agroindustri hal utama yang diperlukan adalah faktor-faktor produksi yang dibutuhkan dalam proses produksi untuk menghasilkan output yang diinginkan tidak terkecuali usaha agroindustri tempe ini. Faktor produksi utama yang dibutuhkan dalam agroindustri tempe adalah bahan baku, bahan bakar dan tenaga kerja. Bahan baku kedelai yang berkualitas, ketersediaan bahan bakar serta tenaga kerja yang terlatih atau profesional dibutuhkan untuk menghasilkan tempe yang berkualitas tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis nilai tambah, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan agoindustri dan kontribusi pendapatan agroindustri terhadap pendapatan rumah tangga. Metode untuk menjawab tujuan penelitian yaitu analisis nilai tambah Hayami, analisis regresi linear berganda dan analisis kontribusi pendapatan. Dalam penelitian ini digunakan metode simple random sampling untuk menentukan sampel sehingga diperoleh 33 responden. Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai tambah yang dihasilkan agroindustri tempe dari hasil pengolahan kedelai sebesar Rp 3.993,01 per kilogram input kedelai dengan rasio nilai tambah 34%. Analisis faktor yang mempengaruhi produksi tempe melalui analisis linier berganda menunjukkan bahwa harga kedelai, jumlah kedelai dan harga bahan bakar mempengaruhi produksi tempe secara signifikan. Analisis faktor yang mempengaruhi pendapatan agroindsutri diperoleh bahwa jumlah tempe, harga tempe dan harga kedelai berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan agroindustri tempe. Besarnya kontribusi pendapatan agroindustri tempe kepada pendapatan rumah tangga pengrajinnya adalah 94%.