Pengaruh Penerapan Pht Berbasis Rekayasa Ekologi Terhadap Wereng Batang Coklat Nilaparvata Lugens Stal (Homoptera: Delphacidae) Dan Musuh Alami Pada Pertanamanpadi

Main Author: Hermanto, Arif
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129556/1/Arif_Hermanto_%280910480021%29_REV._6.pdf
http://repository.ub.ac.id/129556/
Daftar Isi:
  • Pada budidaya padi terdapat banyak faktor yang dapat menurunkan produksi, salah satu faktor tersebut adalah serangan hama. Salah satu hama utama yang menyerang tanaman padi adalah wereng batang coklat (WBC). WBC dikelola dengan baik agar tidak menyebabkan kerugian pada budidaya padi. Teknologi pengelolaan hama terpadu (PHT) merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan populasi WBC. Budidaya secara PHT dapat menurunkan penggunaan pestisida kimia sehingga lebih aman terhadap lingkungan. Teknologi PHT memadukan beberapa teknik pengendalian hama. Salah satunya adalah pengendalian secara hayati, yaitu dengan pemanfaatan musuh alami hama. Dalam upaya untuk meningkatkan populasi musuh alami, maka perlu dilakukan perekayasaan terhadap habitat hidup musuh alami WBC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan PHT berbasis rekayasa ekologi terhadap populasi WBC dan musuh alami WBC. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Pilang Desa Tejoasri Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan mulai bulan Juni sampai September 2013. Dalam penelitian ini dipadukan teknologi PHT dengan penanaman tanaman berbunga di sepanjang pematang lahan serta penambahan Azolla sebagai upaya untuk meningkatkan populasi musuh alami sehingga dapat menurunkan populasi WBC. Lahan yang digunakan untuk masing-masing penerapan PHT berbasis rekayasa ekologi (PHT RE) dan PHT Konvensional (PHT K) adalah 0,5 Ha dengan sistem penanaman legowo 20 x 20 x 40 cm. Praktik budidaya padi pada lahan PHT berbasis rekayasa ekologi memanfaatkan pematang lahan dengan ditanami tanaman wijen, kenikir, bunga matahari, serta aplikasi agens hayati dan pada lahan PHT Konvensional hanya memanfaatkan agens hayati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerpan PHT berbasis rekayasa ekologi tidak berpengaruh secara nyata terhadap populasi WBC dan musuh alami WBC. Rata-rata populasi WBC pada lahan PHT RE dan PHT K adalah 3,22 ekor dan 2,99 ekor. Sedangkan jumlah musuh alami yang ditemukan pada lahan PHT RE dan PHT K adalah 199 ekor dan 203 ekor. Musuh alami yang ditemukan antara lain Cyrtorhinus lividipennis, Paederus fuscipes, Ophionea indica., Coccinella arcuata.PHT RE berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan padi. Tinggi tanaman dan jumlah anakan pada PHT RE lebih tingggi dibandingkan PHT K (72,26 cm ; 65,91 cm) dan (18,00 anakan; 15,58 anakan). Produksi padi pada lahan PHT RE lebih tinggi (5,28 ton) dibandingkan dengan lahan PHT K (5,20 ton).