Identifikasi Pola Pergerakan Kapal Perikanan Diduga Pelaku Illegal Fishing Menggunakan Teknologi Pemantauan Vessel Monitoring System (Vms) Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (Wpp Ri) 711 Dan 712

Main Author: Cikoa, Tasia Ade Dharma Cecillialri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12950/
Daftar Isi:
  • Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas kurang lebih sekitar 18.108 pulau dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia sesudah Kanada. Berdasarkan Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957, yang menyatakan bahwa luas wilayah laut Indonesia adalah tiga kali lebih luas dari pada wilayah darat yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Hal ini tentu saja mengakibatkan Indonesia juga mengalami masalah illegal fishing. akibat letak posisi silang Indonesia yang terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera (Pasifik dan Hindia) menyebabkan kurangnya pengawasan prasarana penegakan hukum laut di perairan Indonesia. Oleh karena itu, di perlukan pemanfaatan teknologi pemantauan dengan menggunakan Vessel Monitoring System (VMS) terhadap kapal perikanan dengan pelaksanaan Monitoring, Controlling, Surveillance (MSC) sebagai bentuk pengamanan sumberdaya perikanan laut dengan mengetahui pola pergerakan kapal perikanan yang diduga melakukan tindakan illegal fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk identifikasi pola pergerakan kapal yang diduga melakukan illegal fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan 711 dan 712. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Direktorat Jendral Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta Pusat pada bulan Juli – Agustus 2017. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif desktiptif. Berdasarkan hasil pemantauan dan pola tracking kapal perikanan menggunakan vessel monitoring system, terdapat pelanggaran daerah penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan SIPI perizinan yang berlaku di WPP RI 711 dan 712, disertai penggunaan alat tangkap bouke ami dan purse seine. Pada kapal perikanan yang menggunakan alat tangkap bouke ami cenderung memiliki pola pergerakan kapal berupa garis lurus dengan kecepatan lambat dikisaran (0-1 knot), sedangkan kapal perikanan yang menggunakan alat tangkap purse seine cenderung melakukan pola pergerakan kapal dengan pola garis melingkar cenderung berputas-putar selama melakukan penangkapan. Lain halnya dengan kapal ikan yang menonaktifkan sistem VMS tidak memiliki informasi pola pergerakan kapal pada monitor pemantauan, sampai akhirnya kapal tersebut mengaktifkan sistem VMS kembali.