Daftar Isi:
  • Indonesia Merupakan Negara Penghasil Ubi Jalar Nomor Empat Di Dunia Sejak Tahun 1968. Sampai Tahun 2012 Jumlah Produksi Tanaman Ubi Jalar Cukup Tinggi Dan Belum Termanfaatkan Secara Optimal, Dari Total Produksi Ubi Jalar Sebesar 1,76 Juta Ton, 89% Dimanfaatkan Untuk Konsumsi Sedangkan Sisanya Sebesar 18.000 Ton Digunakan Sebagai Pakan Ternak Dan 161.000 Ton Terbuang. Untuk Dapat Meningkatkan Citra Ubi Jalar Sekaligus Pemanfaatannya, Maka Perlu Ada Upaya Untuk Mengolah Ubi Jalar Menjadi Tepung Atau Pati (Putri, 2012). Namun Demikian, Sejalan Dengan Makin Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebutuhan Sumber Bahan Pangan Yang Sehat Dan Aman, Maka Diperlukan Sumber Pangan Yang Tak Hanya Mengacu Pada Kuantitas, Tetapi Juga Kualitasnya. Pertanian Organik Adalah Salah Satu Cara Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencapai Tujuan Tersebut. Hal Ini Sangat Terkait Bahwa Melalui Pertanian Organik Akan Diperoleh Produk Yang Bebas Dari Sejumlah Senyawa Kimia Yang Umum Diberikan Melalui Pupuk Kimia Maupun Pestisida Kimia. Namun Demikian, Seberapa Besar Pengaruh Dari Aplikasi Bahan Organik Akan Sangat Tergantung Pada Sumber Bahan Organik. Bahan Organik Yang Berasal Dari Pupuk Kandang Akan Berbeda Kandungan Unsur Maupun Waktu Dekomposisinya Dengan Bahan Organik Yang Bersumber Dari Kompos Sampah Kota Maupun Kompos Azolla. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Pengaruh Sumber Dan Waktu Aplikasi Bahan Organik Pada Kualitas Umbi Ubi Jalar Dan Untuk Mendapatkan Informasi Tentang Sumber Dan Waktu Aplikasi Bahan Organik Yang Tepat Dalam Kaitannya Dengan Penentuan Kualitas Umbi. Hipotesis Penelitian Ini Adalah Bahan Organik Yang Berasal Dari Kompos Sampah Kota Yang Aplikasinya Dilakukan 4 Minggu Sebelum Tanam Akan Menghasilkan Kualitas Umbi Yang Paling Tinggi. Penelitian Ini Dilaksanakan Pada Bulan Juli Sampai Dengan Oktober Di Lahan Percobaan Universitas Brawijaya Yang Terletak Di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Rancangan Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Rancangan Petak Terbagi (Rpt) Diulang 3 Kali. Petak Utama Adalah : Bahan Organik (B) Yang Terdiri Dari 3 Macam, Yaitu : Pupuk Kandang Sapi (B1), Kompos Azolla (B2), Dan Kompos Sampah Kota (B3). Anak Petak (W) Yang Terdiri Dari 3 Waktu Aplikasi Bahan Organik, Yaitu: 4 Minggu Sebelum Tanam (W1), 2 Minggu Sebelum Tanam (W2), Dan Bersamaan Waktu Tanam (W3). Pengamatan Hanya Dilakukan Pada Saat Panen Yang Terdiri Dari 8 Tanaman Per Petak Yang Dilakukan Pada Saat Panen. Pengamatan Meliputi Pengukuran Kadar Serat Kasar Dan Kadar Pati Umbi. Data Yang Diperoleh Dianalisis Dengan Menggunakan Analisis Ragam (Uji F) Pada Taraf 5% Dan Apabila Terjadi Pengaruh Nyata, Maka Dilanjutkan Dengan Uji Antar Perlakuan Dengan Menggunakan Uji Bnt Pada Taraf 5 %. Berdasarkan Hasil Percobaan Didapatkan Bahwa Aplikasi Dari Berbagai Bahan Organik Dan Waktu Aplikasinya Tidak Memberikan Pengaruh Dan Interaksi Nyata Pada Kadar Pati Dan Serat Kasar Umbi. Meskipun Secara Nominal Angka Kadar Pati Tertinggi Didapat Pada Perlakuan Bahan Organik Kompos Sampah Kota, Yaitu 3,92% Dengan Aplikasi Bahan Organik 4 Minggu Sebelum Tanam, Yaitu 4,58%.