Strategi Adaptasi Petani Rakyat Menghadapi Fluktuasi Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit (Studi Kasus Di Desa Trimulya Jaya SP 3A Indosawit, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, RIAU
Daftar Isi:
- Masalah Ekonomi Merupakan Masalah Yang Sangat Sulit Bagi Setiap Manusia, Karena Masalah Ekonomi Menyangkut Pada Hajat Hidup Orang Banyak. Masalah Ekonomi Yang Sangat Dirasakan Pada Saat Ini Yaitu Krisis Ekonomi Global Yang Dimulai Dari Krisis Finansial Pada Negara Amerika Yang Berimbas Ke Negara-Negara Lain Karena Menggunakan Mata Uang Amerika Dalam Berbagai Kegiatannya Termasuk Kegiatan Ekspor-Impor Internasional, Salah Satu Dari Negara Itu Adalah Negara Indonesia. Indonesia Adalah Negara Pertanian Yang Kebanyakan Penduduknya Tinggal Di Daerah Pedesaan Dan Mayoritas Menggantungkan Hidupnya Dalam Sektor Pertanian. Dalam Hal Ini Kegiatan Pengelolaan Pertanian Akan Bergantung Pada Pasar Global. Jika Keadaan Pasar Tidak Stabil Maka Akan Terjadi Fluktuasi Yang Berdampak Terhadap Pendapatan, Dan Tingkat Kesejahteraan Petani. Salah Satu Komoditi Yang Menjadi Primadona Saat Ini Di Indonesia Yaitu Kelapa Sawit, Kegiatan Perkebunan Ini Berorientasi Ekspor-Impor. Hasil Jadi Produk Dari Kelapa Sawit Sangat Dibutuhkan Masyarakat, Karena Dapat Menghasilkan Minyak Goreng, Sabun Dan Sebagainya. Karena Sifatnya Yang Penting Bagi Kebutuhan Pokok, Maka Masyarakat Sangat Memerlukan Produk Jadi Dari Hasil Tanaman Kelapa Sawit Dalam Jumlah Yang Besar Agar Kebutuhan Mereka Terhadap Manfaat Kelapa Sawit Dapat Tercukupi. Dengan Begitu, Maka Perkebunan Kelapa Sawit Dapat Memberikan Jumlah Pendapatan Yang Mencukupi Bahkan Lebih Tinggi Bagi Petani Kelapa Sawit Apabila Dibandingkan Dari Komoditas Perkebunan Lainnya, Pendapatannya Tergantung Dari Luas Perkebunan Sawit Yang Dimilikinya. Namun Karena Ketergantungan Terhadap Sistem Pasar Global Dan Saat Ini Sedang Terjadi Krisis Ekonomi Global, Maka Menimbulkan Permasalahan Bagi Petani Kelapa Sawit. Dalam Hal Ini Peneliti Melihat Bahwa Fluktuasi Harga Yang Telah Terjadi Terhadap Harga Buah Kelapa Sawit Telah Mempengaruhi Kehidupan Masyarakat Petani Sawit Di Desa Trimulya Jaya SP 3A Indosawit. Maka Perlu Dilakukan Penelitian Untuk Mengetahui Strategi Adaptasi Yang Dilakukan Petani Rakyat Kelapa Sawit Dalam Menghadapi Fluktuasi Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit. Tujuan Dalam Penelitian Ini Adalah: (1) Mengidentifikasi Karekteristik Individu Petani Kelapa Sawit, (2) Mendeskripsikan Partisipasi Petani Dan Peran Penyuluhan Perusahaan Mitra Terhadap Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit, (3) Menganalisis Hubungan Karakteristik Individu Petani Dengan Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit, (4) Menganalisis Hubungan Kegiatan Penyuluhan Yang Dilakukan Perusahaan Mitra Dengan Dengan Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit, (5) Menganalisis Hubungan Antara Usahatani Kelapa Sawit Dengan Hasil Produksi Yang Diperoleh Petani Kelapa Sawit, (6) Menganalisis Keuntungan Petani Dari Perkebunan Kelapa Sawit, (7) Mendeskripsikan Adaptasi Petani Dalam Mengahadapi Fluktuasi Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit. Dalam Penelitian Ini, Metode Analisis Data Yang Digunakan Adalah Analisis Deskriptif Kualitatif Dan Analisis Kuantitatif. Analisis Kuantitatif Yang Digunakan Adalah Analisis Korelasi Rank Spearman Untuk Mengetahui Hubungan Antar Variabel Yang Ada Di Perkebunan Rakyat Kelapa Sawit. Hasil Dari Penelitian Ini Adalah (1) Karakteristik Individu Petani Yang Mendominasi Melakukan Kegiatan Usahatani Di Perkebunan Rakyat Kelapa Sawit Yaitu Jumlah Anggota Keluarga Dengan Kriteria 3-6 Orang, Aset Transpotasi Dengan Kriteria Sepeda Motor, Pengalaman Usahatani Dengan Kriteria > 21 Tahun, Umur Dengan Kriteria < 48 Tahun, Dan Pendidikan Dengan Kriteria Tidak Sekolah - SD, (2) Partisipasi Petani Terhadap Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit Yang Paling Sering Dilakukan Yaitu Kegiatan Pasca Panen. Sedangkan Peran Penyuluhan Yang Dilakukan Perusahaan Mitra Terhadap Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit Yang Paling Sering Dilakukan Yaitu Kegiatan Pemberantasan, (3) Berdasarkan Hasil Analisis Korelasi, Maka Hubungan Antara Karakteristik Individu Petani Dengan Kegiatan Usahatani Memiliki Hubungan Yang Signifikan, (4) Berdasarkan Hasil Analisis Korelasi, Maka Hubungan Antara Kegiatan Usahatani Dengan Penyuluhan Yang Dilakukan Perusahaan Mitra Memiliki Hubungan Yang Tidak Signifikan Dan Hubungannya Positif (5) Berdasarkan Hasil Analisis Korelasi, Maka Hubungan Antara Kegiatan Usahatani Dengan Hasil Produksi Memiliki Hubungan Signifikan Dan Hubungannya Positif, (6) Jumlah Keuntungan Petani Dari Perkebunan Kelapa Sawit Sebesar 24,61 Persen Dari Total Pendapatan, (7) Ada Bermacam-Macam Jenis Kegiatan Strategi Adaptasi Yang Dilakukan Petani Untuk Menghadapi Fluktuasi Harga Tandan Buah Segar, Untuk Strategi Aktif Yang Paling Besar Perbandingan Pendapatannya Antara Pekerjaan Sampingan Dengan Kelapa Sawit Yaitu Menjadi Pekerja Harian Lepas Dengan Persentase 33,87 Persen, Untuk Strategi Pasif Yang Paling Besar Dapat Menekan Biaya Pengeluaran Konsumsi Yaitu Pemanfaatan Perkarangan Rumah Untuk Bercocok Tanam Dengan Persentase 22,22 Persen, Dan Untuk Strategi Jaringan Yang Paling Banyak Digunakan Petani Yaitu Berhutang Di Koperasi Untuk Memenuhi Kebutuhan Pokok Dengan Persentase 60,76 Persen. Saran Untuk Penelitian Ini Yaitu (1) Diharapkan Pemerintah Dapat Menstabilkan Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Ditingkat Petani Rakyat Kelapa Sawit. (2) Diharapkan Perusahaan Mitra Dapat Terus Membantu Petani Dalam Melaksanakan Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit. (3) Dalam Melakukan Kegiatan-Kegiatan Strategi Adaptasi Sebaiknya Petani Memilih Kegiatan Yang Sesuai Dengan Kemampuan Dan Kebutuhannya, Agar Hasil