Hubungan Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Petani Dengan Keanekaragaman Pangan (Studi Kasus Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang
Main Author: | Jannata, NabillaSinar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129462/1/Skripsi_Nabilla_0910440148.pdf http://repository.ub.ac.id/129462/2/Ringkasan_Nabilla_0910440148.pdf http://repository.ub.ac.id/129462/ |
Daftar Isi:
- Manusia Memerlukan Sekitar 45 Jenis Zat Gizi Yang Diperoleh Dari Makanan Yang Dikonsumsi Untuk Hidup Sehat Dan Produktif. Setiap Orang Perlu Mengkonsumsi Pangan Yang Beragam Dan Bergizi Seimbang. Penganekaragaman Konsumsi Pangan Merupakan Upaya Membudayakan Pola Konsumsi Pangan Yang Beranekaragam.Secara Teoritis Ada Hubungan Positif Antara Tingkat Pendapatan Dengan Jumlah Permintaan Pangan. Makin Tinggi Daya Beli Keluarga, Akan Berpengaruh Terhadap Tiga Hal; (A) Makin Beranekaragam Pangan Yang Dikonsumsi, (B) Makin Banyak Pangan Dengan Nilai Gizi Tinggi Yang Dikonsumsi, (C) Makin Berkurangnya Proporsi Pendapatan Yang Digunakan Untuk Membeli Kebutuhan Pangan. Desa Sumberporong Merupakan Salah Satu Desa Yang Ada Di Kecamatan Lawang Dengan Pendapatan Rumah Tangga Yang Bervariasi. Penggunaan Lahan Pertanian Dan Banyaknya Pabrik Yang Menyerap Tenaga Kerja, Menyebabkan Keberagaman Mata Pencaharian. Dengan Beragamnya Mata Pencaharian Dalam Rumah Tangga, Mengakibatkan Pendapatan Yang Tingi. Semakin Tinggi Pendapatan Rumah Tangga Maka Akan Semakin Tinggi Keanekaragaman Pangan. Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Menghitung Dan Menganalisis Besar Pendapatan Rumahtangga, Menganalisis Pola Konsumsi Dan Keragaman Rumah Tangga, Dan Menganalisis Pengaruh Pendapatan Terhadap Keragaman Pangannya. Penelitian Dilakukan Di Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Tiga Alasan Yang Menjadi Penentu Lokasi Penelitian Dilakukan Secara Purposive Yaitu Kategori Tahan Pangan, Penghasil Beras Di Kecamatan Lawang Dan Variasi Struktur Pendapatan. Penentuan Responden Dengan Cara Simple Random Sampling Menggunakan Rumus Slovin. Responden Yang Digunakan Sebanyak 30 Rumah Tangga. Jenis Data Yang Dikumpulkan Terdiri Dari Data Primer Dan Data Sekunder. Data Primer Meliputi Karakteristik Rumah Tangga Yaitu Jumlah Anggota Keluarga, Umur Anggota Rumah Tangga, Pengeluaran Pangan Dan Non Pangan Selama Satu Bulan, Pendapatan Rumah Tangga Selama Satu Bulan, Pengetahuan Gizi, Dan Keragaman Pangan Pokok, Lauk-Pauk, Sayuran Dan Buah. Data-Data Dikumpulkan Berdasarkan Hasil Wawancara Dengan Ibu Rumah Tangga Menggunakan Kuisioner.Wawancara Tersebut Dimaksudkan Untuk Menggali Data Konsumsi Pangan Anggota Rumah Tangga. Food Frequency Konsumsi Pangan Dilakukan Selama Seminggu Pada Setiap Rumah Tangga. Sedangkan Data Sekunder Mengenai Monografi Desa Diperoleh Dari Kantor Desa, Kecamatan Serta Instansi Terkait Lainnya. Data Yang Terkumpul Dianalisis Secara Deskriptif. Untuk Mengetahui Keragaman Pangan Selama Seminggu Menggunakan Metode Food Variety Score Dan Dilakukan Terhadap 11 Golongan Pangan, Yaitu Serealia, Umbi-Umbian, Daging Dan Hasil Olahan, Telur, Ikan, Udang Dan Hasil Olahan, Kacang Dan Biji-Bijian, Sayuran, Buah, Susu, Minyak Dan Lemak, Serta Makanan Dan Minuman Jadi (Serba-Serbi). Masing-Masing Kelompok Bahan Pangan Diberi Skor 0 Jika Tidak Mengkonsumsi Dan Skor 1 Terhadap Setiap Golongan Pangan Yang Dikonsumsi Selama Satu Hari. Sedangkan Untuk Mengetahui Hubungan Antara Variabel Menggunakan Korelasi. Karakteristik Responden Terdiri Dari Jumlah Anggota Rumah Tangga, Tingkat Pendidikan, Umur, Pengetahuan Gizi. Sebanyak 50 Persen Rumah Tangga Petani Berada Pada Kategori Keluarga Kecil, Dengan Jumlah Anggota Keluarga Kurang Dari 5 Jiwa. Untuk Tingkat Pendidikan Kepala Rumah Tangga Dan Ibu Rumah Tangga Sebanyak 50 Persen Dan 26.67 Persen Dengan Tingkat Pendidikan SMK/SLTA. Sedangkan Untuk Umur Sebanyak 33,33 Persen Kepala Keluarga Berada Pada Rentang Umur 57-67 Tahun Dan Istri 44,4 Persen Berada Pada Rentang 35-45 Tahun. Untuk Pengetahuan Gizi, 55.6 Persen Ibu Rumah Tangga Memiliki Pengetahuan Gizi Yang Baik. Hasil Penelitian Ini Menunjukkan Pendapatan Rumah Tangga Petani Tidak Hanya Dari Sektor Pertanian Saja, Tetapi Juga Dari Berbagai Kegiatan Di Luar Sektor Pertanian. Dengan Pendapatan Rata-Rata Sebulan Sebesar 3.777.754 Rupiah, Pendapatan Rumah Tangga Petani Dibagi Menjadi 3 Tingkat Yaitu Pendapatan Rendah, Sedang Dan Tinggi. Pembagian Tingkat Pendapatan Berdasarkan Pada Standar Deviasi Dari Pendapatan Rumah Tangga. Tingkat Pendapatan Rendah Merupakan Tingkat Pendapatan Kurang Dari Rp3.777.754 Sebanyak 15 Rumah Tangga, Tingkat Pendapatan Sedang Berkisar Antara Rp. 3.777.755 – 5.865.568 Sebanyak 9 Rumah Tangga Dan Kelompok Pendapatan Tinggi Lebih Dari Rp. 5.865.568 Sebanyak 6 Rumah Tangga. Secara Umum Pangan Pokok Yang Dikonsumsi Adalah Beras. Pangan Pendamping Yang Dikonsumsi Meliputi Sayuran, Kacang-Kacangan, Ikan Asin, Minyak Goreng Dan Gula Pasir. Setiap Rumah Tangga Petani Mengkonsumsi 27-37 Jenis Pangan Selama Seminggu. Berdasarkan Hasil Analisis Korelasi, Nilai Koefisien Korelasi Sebesar .017 Menunjukkan Bahwa Meningkatnya Pendapatan Menyebabkan Meningkatnya Konsumsi Bahan Makanan Yang Lebih Beragam. Berdasarkan Hasil Analisis Tersebut, Maka Upaya Yang Dilakukan Agar Konsumsi Pangan Rumah Tangga Lebih Beragam Adalah Meningkatkan Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Hal Tersebut Dapat Dilakukan Dengan Pendekatan Terpadu Meliputi Penanaman Berbagai Jenis Bahan Makanan Yang Lebih Beragam Seperti Sayuran, Buah-Buahan, Pemeliharaan Ikan, Penambahan Ternak Sapi Perah Penghasil Susu. Sehingga Akan Menjamin Ketersediaan Bahan Pangan Yang Beranekaragam Secara Terus Menerus, Dan Berguna Dalam Pemenuhan Gizi Rumah Tangga Petani. Sedangkan Untuk Peningkatan Keragaman Pangan Dapat Dilakukan Dengan Adanya Peran Aktif Dari Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Pengetahuan Gizi Dan Menentukan Jumlah Serta Jenis Bahan Makanan Yang Akan Dikonsumsi. Untuk Penelitian Selanjutnya, Disarankan Agar Tidak Hanya Meneliti Variasi Makanan Dengan Ragam Jenis Pangan Tetapi Juga Meneliti Variasi Makan Baik Secara Kuantitas Dan Kualitas. Sehingga, Dapat Diketahui Juga Kuantitas Dan Kualitas Pangan Yang Dikonsumsi Masyarakat