Daftar Isi:
  • Tanaman padi termasuk satu di antara tanaman pangan yang tergolong rumput- rumputan (gramineae) dan merupakan sumber bahan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia untuk pemenuhan karbohidrat sebagai sumber energi. Total luas lahan untuk budidaya tanaman padi di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 8 juta ha, sebagian besar budidaya padi dilakukan pada lahan sawah yaitu 4,9 juta ha (61,25%) dan sebagian kecil 3,1 juta ha (38,75%) pada lahan kering. Produktivitas padi sawah adalah 4,75 ton ha -1 sedangkan produktivitas padi di lahan kering rata-rata 2,52 ton ha -1. Tahun 2012 produksi padi mengalami peningkatan sebesar 1,1 juta ton menjadi 66,9 juta ton. Meskipun produksi padi meningkat, pada bulan April 2012 Indonesia masih melakukan impor beras sebanyak 8,34 ribu ton (Badan Pusat Statistik, 2012). Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tanaman padi adalah mengoptimalkan penggunaan lahan dan teknologi tanam yang tepat. Budidaya padi gogo pada lahan kering merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi di Indonesia. Lahan pertanian yang semakin menyempit harus dioptimalkan penggunaanya. Salah satu cara mengoptimalkan penggunaan lahan adalah dengan tumpangsari. Tumpangsari padi gogo dengan jagung manis diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi dan dapat memaksimalkan penggunaan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tumpangsari tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.) varietas Sugar 75 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo (Oryza sativa L.) varietas Situ Bagendit. Hipotesis yang diajukan adalah tumpangsari tanaman padi gogo (Oryza sativa L.) varietas Situ Bagendit dengan tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.) varietas Sugar 75 pada jarak tanam 50 cm x 50 cm memberikan produksi padi gogo yang terbaik. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan April 2013 sampai Juli 2013. Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi alat pengolah tanah, timbangan analitik, meteran, Leaf Area Meter (LAM), Quantum meter dan oven. Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi benih padi gogo varietas Situ Bagendit, benih jagung manis varietas Sugar 75, pupuk Urea, SP36, KCl, Furadan dan pestisida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yaitu : padi gogo monokultur, padi gogo + jagung manis (50 cm x 30 cm), padi gogo + jagung manis (50 cm x 40 cm), padi gogo + jagung manis (50 cm x 50 cm), padi gogo + jagung manis (50 cm x 60 cm) dan padi gogo + jagung manis (50 cm x 70 cm). Perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 24 petak percobaan. Pengamatan dilakukan pada umur 30, 45, 60, 75, 90 dan 105 hari setelah tanam. Variabel pengamatan padi gogo adalah tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, luas daun per rumpun, Indeks Luas Daun (ILD), bobot kering total tanaman, Crop Growth Rate (CGR) , jumlah malai, jumlah gabah per malai, presentase gabah hampa dan gabah isi, bobot gabah isi per rumpun dan bobot 1000 butir. Variabel pengamatan jagung manis adalah panjang tongkol, diameter tongkol dan bobot per tongkol. Evaluasi keberhasilan suatu bentuk pola tanam dilakukan dengan mengevaluasi efisiensi penggunaan lahan yang dikenal dengan sebutan Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL). Data hasil pengamatan diuji dengan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5 % dan jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5 %.