Dampak Kemitraan antara Petani dengan PG Tasikmadu dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Tebu (Studi Kasus di Desa Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Surakarta Jawa Tengah)”
Main Author: | Sarwindawati, Endah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129449/1/DAMPAK_KEMITRAAN_ANTARA_PETANI_DENGAN_PG_TASIKMADU_DALAM_PEN.pdf http://repository.ub.ac.id/129449/ |
Daftar Isi:
- Kemitraan merupakan usaha bersama yang dilakukan oleh usaha kecil/ menengah dengan usaha besar dimana dalam keberlangsungannya akan menimbulkan perubahan sosial dalam lingkungan sekitar. Perubahan sosial adalah gejala berubahnya struktur dan sistem yang ada di dalam masyarakat, berubahnya sepanjang masa sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Tujuan penelitian ini adalah 1). Menganalisis hubungan antara keadaan sosial sebelum dan sesudah adanya kemitraan. 2). Menganalisis tingkat biaya, penerimaan dan pendapatan petani tebu sebelum dan sesudah kemitraan. 3). Menganalisis perbedaan pendapatan petani tebu mitra sebelum dan sesudah kemitraan. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Desa Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Surakarta Jawa Tengah pada periode waktu April – Juni 2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Melalui penelitian deskriptif peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus pada peristiwa tersebut. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Analisis Deskriptif, yaitu dengan memberikan gambaran yang kompleks mengenai keadaan sosial dan ekonomi yang terjadi pada petani tebu desa Delingan pasca adanya kemitraan dengan PG Tasikmadu; 2) Uji Validitas dan Reliabilitas, digunakan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan valid atau tidak. Sehingga dapat dianalisis dan dikatakan reliabel atau tidak. 3) Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), untuk mengetahui hubungan antara perubahan sosial ekonomi dengan adanya kemitraan. Variabel yang dianalisis adalah variabel hak dan kewajiban pelaku kemitraan terhadap perubahan sosial pelaku kemitraan; 4) Analisis Biaya, Penerimaan dan Pendapatan. Analisis ini merupakan analisis usahatani yang memakai tiga variabel yaitu biaya, penerimaan dan keuntungan dalam pengukurannya. Perhitungan biaya, penerimaan dan keuntungan dilakukan pada masing-masing responden; dan 5) Uji-t Beda Dua Rata-rata, digunakan untuk mengetahui dampak kemitraan terhadap perubahan sosial ekonomi petani dan PG, maka digunakan perbandingan pendapatan sebelum dan sesudah adanya kemitraan dengan pabrik gula. Hasil dari penelitian ini antara lain: 1. Kemitraan yang terjalin diantara PG Tasikmadu dengan petani tebu mitra di desa Delingan merupakan program kemitraan yang dimulai karena adanya rasa saling membutuhkan diantara keduanya. Pertimbangan produktivitas lahan dan ketersediaan modal adalah salah satu bentuk keterikatannya. 2. Pelaksanaan hak dan kewajiban oleh pelaku kemitraan adalah variabel yang mempengaruhi terjadinya perubahan sosial dan ekonomi diantara keduanya. 3. Adanya kemitraan usaha antara PG Tasikmadu dengan petani tebu mitra Desa Delingan Kecamatan Karanganyar, kabupaten Karanganyar menimbulkan dampak yang cukup signifikan dalam perubahan sosial masyarakat petani tebu mitra pada khususnya, perubahan tersebut antara lain perubahan keadaan pangan, keadaan sandang, keadaan papan, keadaan kesehatan, luas lahan dan perubahan pendidikan. 4. Dampak sosial dan ekonomi yang diperoleh pihak PG Tasikmadu antara lain adalah perubahan kesejahteraan karyawan pabrik; peningkatan upah karyawan dan peningkatan produktivitas tebu. 5. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa berdasarkan tabel uji-t diperoleh nilai t hitung sebesar -16,817 dan nilai t tabel sebesar -2,093 (-16,817 < -2,093) atau nilai signifikansi lebih kecil dari = 0,05 (0,000 < 0,05), yang berarti bahwa terdapat perbedaan pendapatan petani tebu sebelum dan sesudah kemitraan. 6. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa berdasarkan tabel pengujian Rank Spearman diperoleh nilai koefisien korelasi antara hak dan kewajiban petani tebu mitra dengan keadaan sosial dan perubahan sosial petani tebu mitra sebesar 0,728 sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat dan searah serta signifikan antara hak dan kewajiban petani tebu mitra dengan keadaan sosial dan perubahan sosial petani tebu mitra.