Daftar Isi:
  • Penggunaan lahan yang melebihi kapasitasnya dan tidak diimbangi dengan manajemen yang benar menyebabkan degradasi kesuburan tanah. Untuk merestorasi tanah yang terdegradasi, pemerintah Indonesia telah meng-implementasikan program penghijauan dan program pengadaan bibit pohon melalui Kebun Bibit Rakyat (KBR). Bibit KBR ditanam pada lahan masyarakat, tiga tanaman yang dipilih oleh masyarakat di Kabupaten Malang adalah sengon (Paraserianthes falcataria), kakao (Theobroma cacao), dan nangka (Arthocarpus heteropillus). Keberhasilan penanaman bibit KBR ini memerlukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pertumbuhan tanamannya. Tujuan penelitian ini: (1) menganalisa pengaruh kerapatan kanopi tanaman sekitar terhadap pertumbuhan tanaman (DBH dan tinggi tanaman) penghijauan hasil KBR. (2) menganalisa pengaruh kegiatan off-farm masyarakat terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan jalan survei sampling di Kabupaten Malang pada bulan Maret sampai Juli 2013, menggunakan rancangan penelitian tersarang (nested design) dengan 2 faktor yaitu faktor lokasi (Wringinsongo, Dawuhan, Waturejo, Wonosari) dan faktor jenis tanaman (Sengon, Kakao, Nangka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman tidak berbeda nyata di keempat lokasi. Pada pengaruh tingkat naungan (CP), diameter batang (DBH) nangka tidak dibatasi oleh tingkat naungan, rata-rata 2,39 cm. Kakao tumbuh dengan baik pada tingkat naungan sedang (CP3), bila lahan lebih terbuka maka DBH menurun dari 2,46 cm menjadi 1,91 cm. Sedang sengon justru menghendaki kondisi yang lebih terbuka (CP5). Ketiga tanaman menunjukkan peningkatan DBH dan tinggi tanaman seiring dengan peningkatan nilai indeks bentuk tajuk (CF). Rata-rata nilai DBH sengon akan menurun 6,61 cm dan rata-rata nilai DBH kakao dan nangka akan menurun 1,63 cm dan 3,73 cm apabila nilai indeks crown form (bentuk kanopi) menurun dari 5 menjadi 1. Di daerah penelitian ini, semakin besar kegiatan off-farm petani secara nyata (p<0,05) menurunkan pertumbuhan tanaman sengon dan nangka untuk DBH (Y=0,344x0,858, R=0,214* dan Y=0,037x1,088, R=0,213*) dan tinggi tanaman (Y=161x0,401, R=0,115* dan Y=15,46x0,706, R=0,128*). Dengan demikian, keberhasilan penanaman hasil KBR tergantung pada ketersediaan tenaga kerja untuk perawatannya.