Analisis Brand Image Pada Produk Sayuran Organik Merek “Brenjonk” Di Desa Penanggungan Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto Jawa Timur
Daftar Isi:
- Dewasa ini pola hidup sehat masyarakat modern telah menjadi salah satu ukuran standar kualitas. Dimulai dari kesadaran masyarakat modern akan pola hidup sehat maka muncullah pertanian organik yang teknik budidaya pertaniannya mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis dan seiring dengan hal tersebut, muncullah berbagai Komunitas produksi yang mengutamakan produksi bahan pangan organik di Jawa Timur. Salah satunya yaitu Komunitas Organik Hortikultura yang berlokasi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Komunitas Organik Hortikultura Brenjonk bergerak dalam bidang pertanian sayuran organik. Dewasa ini merupakan masa peralihan dari sistem pertanian non organik menuju pertanian organik khususnya di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Banyak cara yang dilakukan untuk dapat merebut perhatian konsumen dan untuk meningkatkan pangsa pasar, yaitu diantaranya adalah menciptakan brand image yang positif di mata konsumen dimana merek tersebut dapat diterima konsumen dan dianggap baik sehingga konsumen ingin mengkonsumsi produk dengan merek tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu bentuk penelitian tentang brand image dengan tujuan untuk dapat memperbaiki strategi pemasaran produk dari sayuran organik merek “Brenjonk”. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimanakah brand image yang diperoleh dari produk sayuran organik merek “Brenjonk” berdasarkan variabel-variabel brand image yaitu strength, uniqueness dan favorable ? 2) Bagaimana evaluasi strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada atribut yang memiliki selisih pada analisa brand image sayuran organik merek “Brenjonk”? Berdasarkan pertanyaan penelitian tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan brand image sayuran organik merek “Brenjonk” berdasarkan variabel-variabel brand image yaitu strength, uniqueness dan favorable. 2) Untuk mendeskripsikan evaluasi strategi pemasaran atribut dengan melihat nilai selisih atribut pada produk sayuran organik merek “Brenjonk”. Metode penentuan responden pada penelitian ini adalah dengan menggunakan accidental sampling. Sedangkan untuk metode analisis data antara lain dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis sarang laba-laba untuk melihat perbedaan pandangan antara responden mengenai atribut yang diteliti. Berdasarkan hasil analisis diperoleh: 1) Nilai dari rata-rata seluruh variabel brand image adalah 3,62 yang berarti konsumen memiliki pandangan bahwa citra merek dari produk sayuran organik merek “Brenjonk” baik yang berati produk tersebut memiliki citra yang positif. 2) Dengan menggunakan analisis sarang laba-laba, di ketahui bahwa banyak perbedaan pandangan antar responden mengenai tiap atribut brand image produk sayuran organik merek “Brenjonk” dari kedelapan atribut semuanya memiliki selisih nilai yang berbeda Saran-saran yang dapat diajukan oleh pihak peneliti terhadap komunitas guna menjaga bahkan mempertahankan brand image produk sayuran organik merek “Brenjonk” adalah: 1) Untuk mendapatkan citra merek yang baik, maka Komunitas Organik Hortikultura Brenjonk harus mampu melihat pandangan akan produk dari sisi konsumen sehingga menciptakan kesamarataan pandangan akan citra produk yang sama yaitu produk sayuran organik merek “Brenjonk”. Citra produk dari hasil penelitian ini dapat dipertahankan yang baiknya dan dapat ditingkatkan lagi untuk beberapa atribut yang dinilai masih kurang. 2) Untuk ekspansi pasar dari produk sayuran organik merek “Brenjonk”, harus lebih memperhatikan promosi atau iklan untuk mempengaruhi konsumen dan menambah informasi konsumen akan produk. 3) Mengatur pemasaran produk dalam hal ini adalah menjaga stok produk yang dipasarkan dan memperbaiki jadwal tanam petani sehingga produk yang dipasarkan bisa melebihi 50 persen dari jenis produk yang ditawarkan. 4) Peningkatan kualitas produk saat dipasarkan di Trawas dengan menggunakan kemasan produk sehingga konsumen lebih mengenal produk. 5) Meningkatkan intensitas pemasaran produk. 6) Menawarkan jasa pelayanan seperti delivery order. 7) Pemberian logo yang mewakili identitas dari komunitas. 8) memperhatikan sortiran produk yang dipasarkan di daerah Trawas.