Daftar Isi:
  • Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena memiliki potensi sumberdayanya yang besar dan beragam serta menjadi salah satu penggerak bagi sistem perekonomian nasional. Sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif dan memberikan kontribusi nyata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusi nominal PDB dari tanaman pangan merupakan kontribusi terbesar PDB sektor pertanian. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), berdasarkan atas dasar harga yang berlaku periode 2007-2009 PDB tanaman pangan meningkat sebesar 51,13%. Salah satu tanaman pangan yang sangat penting adalah padi sebagai bahan makanan pokok. Kontribusi padi tertinggi untuk Indonesia adalah provinsi Jawa Timur yang mencapai 16,08% (BPS, 2012). Kabupaten Kediri merupakan salah satu lumbung tanaman pangan khususnya padi di Jawa Timur. Hal tersebut didukung dengan luas wilayah panen sebesar 2,7% pada tahun 2011 dan mayoritas penduduk Kabupaten Kediri yang bermata pencaharian di sektor pertanian, baik sebagai petani, maupun buruh tani (BPS, 2012). Desa Puhjarak merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Plemahan dengan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Produktivitas padi di Desa Puhjarak tahun 2012 mencapai 58 kw/ha yang lebih rendah dari produktivitas Kecamatan Plemahan yang mencapai 62,22 kw/ha. Rendahnya produktivitas menyebabkan rendahnya pula pendapatan petani di Desa Puhjarak. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah sejauh mana efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi yang dicapai petani berpengaruh pada pendapatan petani padi di Desa Puhjarak, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri”. Kemudian dari permasalahan utama dapat dirumuskan rincian rumusan masalah, yaitu: (1) Seberapa besar tingkat produksi dan pendapatan usahatani padi di daerah penelitian; (2) apa saja faktor-faktor produksi yang berpengaruh pada produksi dan pendapatan usahatani padi di daerah penelitian; (3) seberapa besar tingkat efisiensi alokatif yang dicapai petani padi di daerah penelitian. Tujuan penelitian yaitu: (1) menganalisis tingkat produksi dan pendapatan usahatani padi di daerah penelitian; (2) menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh pada produksi usahatani padi; (3) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada pendapatan usahatani padi; (4) menganalisis tingkat efisiensi alokatif yang dicapai petani padi. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu Desa Puhjarak, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Kemudian pengambilan sampel dilakukan dengan pengambilan sampel acak terstratifikasi (Stratified Random Sampling) berdasarkan luas lahan yang dimiliki oleh petani . Strata luas lahan dibagi menjadi 3 strata luas lahan, yaitu sempit < 0,16 ha; sedang 0,16 – 0,98 ha; dan luas > 0,98 ha. Metode yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dan fungsi pendapatan dengan metode regresi berganda, sedangkan analisis efisiensi alokatif menggunakan analisis NPMx/Px. Hasil penelitian efisiensi alokatif dan penggunaan faktor-faktor produksi adalah (1) Produksi padi didaerah penelitian mencapai 5824,93 kg/ha dengan pendapatan Rp 8.052.953,- masih rendah, hal ini dipengaruhi oleh efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi; (2) Benih, pestisida cair, pestisida padat berpengaruh positif dan nyata sedangkan tenaga kerja berpengaruh negatif. Pupuk, pengalaman usahatani, dan lama pendidikan pengaruhnya tidak terlihat dalam analisis karena data antar responden kurang bervariasi, selain itu usahatani yang dilakukan secara turun-temurun sehingga cara budidaya antar responden hampir sama meskipun memiliki pengalaman dan tingkat pendidikan yang berbeda; (3) Variabel jumlah produksi berpengaruh positif nyata terhadap pendapatan usahatani padi. Sedangkan biaya pupuk, dan tenaga kerja berpengaruh negatif nyata. Biaya benih dan pestisida tidak nampak pengaruhnya dalam analisis karena biaya antar responden kurang bervariasi; (4) Penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani padi pada tingkat harga pada saat penelitian semuanya tidak efisien. Penggunaan benih, pestisida cair, dan pestisida padat apabila dibandingkan dengan anjuran, penggunaannya terlalu sedikit sedangkan tenaga kerja terlalu banyak hal tersebut ditunjukkan dengan nilai NPMx/Px lebih besar atau lebih kecil dari 1. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Tingkat produksi usahatani padi di daerah penelitian rata-rata 5824,93 kg/ha masih tergolong rendah dengan pendapatan Rp 8.052.953,- per hektar; (2) Benih, pestisida cair, dan pestisida padat berpengaruh positif pada produksi padi sedangkan tenaga kerja berpengaruh negatif. Pupuk, pengalaman usahatani, dan lama pendidikan pengaruhnya tidak terlihat dalam analisis ini; (3) Tingkat produksi yang dicapai petani berpengaruh positif pada pendapatan usahatani padi per hektar. Sedangkan biaya pupuk dan tenaga kerja berpengaruh negatif. Biaya benih dan pestisida tidak nampak pengaruhnya dalam analisis ini; (4) Pada tingkat harga yang berlaku saat penelitian penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani padi semuanya tidak efisien. Benih pestisida padat, dan pestisida cair penggunaannya terlalu sedikit sedangkan tenaga kerja penggunaannya terlalu banyak. Dari hasil analisis disarankan sebagai berikut: (1) Untuk mencapai produksi usahatani padi yang tinggi, produksi perlu ditingkatkan sehingga pendapatan yang dicapai juga lebih besar; (2) Perlu diteliti juga dalam penelitian mendatang variabel biaya benih dan pestisida cair karena dalam analisis ini tidak tampak pengaruhnya; (3) Diperlukan penelitian lebih lanjut yang dapat menunjukkan pengaruh masing-masing variabel yang dianalisis sehingga upaya peningkatan produksi dan pendapatan usahatani padi dapat dicapai; (4) Untuk pengembangan usahatani padi sehingga mencapai keuntungan yang maksimum di daerah penelitian, penggunaan benih, pestisida cair, dan pestisida padat perlu ditambah sedangkan tenaga kerja perlu dikurangi. Penambahannya masing-masing sebesar 42,81 kg/ha untuk benih, 23,45 kg/ha pestisida padat, 3397,88 ml pestisida cair, sedangkan tenaga kerja perlu dikurangi menjadi 91,06 HKSP/ha disesuaikan dengan kondisi lapang.