Karakterisasi dan Evaluasi Produktivitas Tanah Lom Berpasir dan Lom Berklei pada Kebun Kelapa Sawit
Main Author: | Afdholullail, AkhmadLuthfi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129422/1/SKRIPSI_LUTHFI_26November-ALL-Gabung.pdf http://repository.ub.ac.id/129422/ |
Daftar Isi:
- Tanah perkebunan kelapa sawit yang telah lama diusahakan sekitar 5-10 tahun umumnya sudah mengalami kepadatan tanah, karena jumlah dan kontinuitas pori makro tanah rendah sehingga terjadi gangguan tata air tanah. Tujuan dari penelitian ini ialah: (1) Mengevaluasi tingkat porositas dan pori tanah dihubungkan dengan permasalahan perkembangan akar dan produksi tanaman kelapa sawit pada tanah bertekstur lom berpasir dan lom berklei; (2) Mengevaluasi produksi kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit , berdasarkan potensi sifat dan manajemen tanah pada tanah lom berpasir dan lom berklei.. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai bulan Mei 2013 di perkebunan kelapa sawit PT. Astra Agro Lestari, Kumai, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, pada plot AMR OA blok 29 (tekstur lom berklei) dan OA blok 40 (tekstur lom berpasir). Kegiatan dilakukan dalam tiga tahap: (a) Penggalian dan pengamatan profil tanah, (b) Analisis tanah di laboratorium (c) Analisis dan interpretasi data. Dari data profil tanah yang sudah di deskripsi dan di analisis, terdapat 3 (tiga) lapisan tanah dengan simbol kedalaman Ap, Bw, dan Bt. Pada tanah lom berklei, horizon pertama dengan kedalaman 0-5 cm, kedua 5-75 cm, dan ketiga 75-175 cm. Sedangkan pada lom berpasir terdapat perbedaan pada horizon pertama dengan kedalaman 0-30 cm, kedua 30-100, serta ketiga 100-180 cm. Struktur tanah dari kedua blok, memiliki struktur tanah yang relatif sama, yakni mulai dari granular, gumpal membulat, sampai gumpal bersudut. Pada blok AMR OA-29 diketahui bahwa jenis tekstur tanah yang ada mulai dari lom klei berpasir (Sandy clay loam), lom, lom berklei, sampai klei. Sedangkan pada blok AMR OA-40, memilki kelas tekstur mulai dari lom berpasir, lom klei berpasir, sampai klei. Dari hasil analisis berat isi (BI) pada tanah lom berklei dan lom berpasir di dapat rata-rata nilai BI tanah meningkat dari horizon A ke horizon B. Di semua kedalaman, rata-rata nilai BI pada tanah lom berklei lebih rendah dibandingkan tanah lom berpasir. Berdasarkan nilai BI tanah pada lom berklei pada horison A (1,3 g/cm3) meningkat 10%-20% pada horizon B (1,4-1,5 g/cm3). Sedang pada lom berpasir BI tanah di lapisan B jauh lebih padat dari pada di lapisan A, dimana nilai rata-rata BI tanah dari horizon A (1,2 g/cm3) ke horizon B (1,5-1,7 g/cm3). Hal ini mungkin yang menyebabkan kontinuitas pori makro tanah terhambat yang bisa mengganggu tata air tanah perkebunan sawit. Pada tanah lom berklei, nilai rata-rata pH aktual pada kedalaman 0-5 cm tidak berbeda dengan pH di kedalaman 5-75 cm rata-rata 4,45; sedang pada kedalaman 75-175 cm lebih basa yaitu 4,92. Sedangkan pada lom berpasir cenderung menunjukkan pola sebaran pH yang berbeda dengan tanah lom berklei, dimana pH rata-rata cenderung menurun dengan meningkatnya kedalaman tanah, pada kedalaman 0-30 cm adalah 5,14; 30-100 cm adalah 4,98; 100-180 cm adalah 4,75. Tingginya tingkat kemasaman tanah di lapisan bawah pada tanah lom berpasir akan menghambat perkembangan akar tanaman di lapisan bawah, sehingga jumlah pori makro dan kontinuitas pori makro menjadi rendah.