Daftar Isi:
  • Penelitian ini didasarkan pada rendahnya pendapatan petani yang dipengaruhi oleh lemahnya posisi tawar petani yang umumnya disebabkan petani kurang mendapatkan atau memiliki akses pasar, informasi pasar dan permodalan yang kurang memadai. Hal ini mengakibatkan pendapatan yang diterima oleh petani cenderung rendah. Penguatan posisi tawar petani melalui kelembagaan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak dan mutlak diperlukan oleh petani, agar mereka dapat bersaing dalam melaksanakan kegiatan usahatani dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. FEATI merupakan suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani melalui pemberdayaan keluarga petani dan organisasi petani mengakses informasi, teknologi, modal dan sarana produksi untuk mengembangkan usaha agribisnis dan mengembangkan kemitraan dengan sektor swasta (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, 2012). Secara umum tujuan program FEATI adalah untuk mengembangkan sistem penyuluhan berdasarkan kebutuhan petani yang difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk itu melalui program FEATI diperkenalkan sistem penyuluhan yang dikelola petani atau FMA ( Farmer Managed Extension Activities ) serta pengembangan kapasitas kelembagaan penyuluhan, penelitian dan pengembangan serta penyediaan informasi berbasis teknologi informasi. Sehingga tambahan proses pembelajaran yang didapatkan dari kegiatan FMA dapat dijadikan contoh penerapan di lapang dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: "Sejauhmana program FEATI mampu meningkatkan pendapatan perani. Penelitian ini bertujuan: (1)Menganalisis kesesuaian antara proses pelaksanaan, hasil dan dampak keberhasilan program FEATI pada petani di Kabupaten Malang (2) Menganalisis pengaruh proses pelaksanaan dan hasil program FEATI terhadap peningkatan pendapatan petani di Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan di tujuh kecamatan antara lain Kecamatan Dampit, Dau, Kasembon, Lawang, Pagelaran, Pakisaji dan Wonosari. Pada ketujuh kecamatan tersebut desa yang terpilih menjadi tempat penelitian pada program FEATI ini antara lain Desa Sukodono, Baturetno, Srimulyo, Gadingkulon, Tegalweru, Wonoagung, Sumberngepoh, Kademangan, Jatisari dan Kebobang. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu menggunakan jenis data sekunder berupa data dari studi dampak dan manfaat program FEATI di Kabupaten Malang yang dapat dikases di ( www.featiindonesia.com ). Untuk melihat sejauh mana peningkatan pendapatan petani melalui program FEATI maka digunakan analisis uji beda dua rata-rata. Hasil analisis tujuan pertama menunjukkan bahwa kegiatan pada proses pembelajaran FMA pada program FEATI sudah sesuai dengan kebutuhan para petani sehingga hasil dan pendapatan petani yang mengikuti program FEATI lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum mengikuti program FEATI. Para petani peserta pembelajaran kegiatan FMA tidak hanya mendapatkan pendapatan yang meningkat dari proses pembelajara tersebut tetapi juga dapat mengembangkan usahanya dengan kerjasama dari pihak sektor swasta. Sedangkan, analisis tujuan kedua dapat ditunjukkan pada analisis beda dua rata-rata yang menjelaskan bahwa antara hasil sebelum penerapan dan setelah penerapan terdapat perbedaan nyata dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen (α=5persen), maka nilai t sebesar -3,794 berada pada daerah penolakan hipotesis nol (H0), artinya menolak hipotesis nol dan menerima hipotesisi alternatif (H1), yaitu μ sebelum ≠ μ sesudah. Dengan demikian, dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan dalam pendapatan bersih/keuntungan petani antara sebelum dan sesudah pembelajaran Atas dasar hasil penelitian tersebut disarankan (1) Agar dapat meningkatkan pendapatan petani dengan mengikuti program FEATI dengan menggunakan pembelajaran FMA sehingga apabila peserta pasrtisipatif dalam program ini maka akan menghasilkan hasil pembelajaran yang baik dan juga pendapatan yang meningkat (2) Pengaruh program FEATI terhadap para petani peserta pembelajaran FMA di Kabupaten Malang yaitu meningkatkan kemampuan dalam berusahatani sehingga dari peningkatan kemampuan tersebut para petani dapat menghasilkan hasil pertanian yang dapat bersaing di era globalisasi saat ini, dengan begitu para petani juga dapat meningkatkan hasil pendapatannya. Dengan demikian diharapkan dengan keikutsertaan petani pada program FEATI dapat meningkatkan pendapatan usahatani karena selain dapat meningkatkan produksi yang secara langsung akan menambah penerimaan petani dan juga memberikan keterampilan lain terhadap petani dengan berbagai macam kegiatan yang ada didalam program FEATI.