Daftar Isi:
  • Produsen sayur organik di Indonesia, khususnya untuk produk wortel organik saling bersaing dalam memberikan superior performance bagi konsumen mereka yang tersegmentasi. Pada umumnya konsumen produk organik adalah konsumen dengan tingkat pendapatan dan kesejahteraan yang tinggi.Salah satu kelompok tani yang ada di Indonesia tepatnya di Kecamatan Trawas yang biasa disebut dengan Komunitas Organik Brenjonk merupakan kelompok tani yang bergerak dalam produksi dan distribusi sayuran organik. Salah satu sayuran organik yang dihasilkan oleh komunitas ini adalah wortel organik. Wortel organik pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.Kondisi pasar organik saat ini sangat kompetitif dalam persaingan yang ketat, oleh karena itu diperlukan evaluasi dan perbaikan strategi di bidang pemasaran yang dapat memicu peningkatan volume penjualan. Strategi di bidang pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi Komunitas Organik Brenjonk dimana strategi di bidang pemasaran merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi di bidang pemasaran produk wortel organik pada Komunitas Organik Brenjonk, 2) Merumuskan strategi alternatif prioritas di bidang pemasaran yang dapat diterapkan pada produk wortel organik pada Komunitas Organik Brenjonk. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi dalam mengumpulkan data. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, Matriks Strategi Besar untuk mengetahui posisi organisasi, Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Oppoertunities, Threats) untuk merumuskan strategi alternatif, dan Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk memprioritaskan strategi alternatif yang bisa digunakan oleh Komunitas Organik Brenjonk. Berdasarkan hasil analisis diperoleh skor IFE terbesar adalah 0,249 pada faktor Internal Control System, dan skor EFE terbesar adalah 0,300 pada loyalitas konsumen, proses produksi yang bisa dijangkau oleh konsumen, dan adanya regulasi dan sertifikat organik. Sehingga Matriks Strategi Besar dan Matriks SWOT menunjukkan bahwa Komunitas Organik Brenjonk berada pada kudran 1 yang memiliki beberapa strategi alternatif, yaitu 1) Integrasi ke depan, 2) Integrasi ke belakang, 3) Integrasi horisontal, 4) Penetrasi pasar, 5) Pengembangan pasar, 6) Pengembangan produk, dan 7) Diversifikasi terkait. Di dalam Matriks QSPM, diperoleh nilai TAS (Total Attractiveness Score) tertinggi dari semua strategi ii alternatif tersebut adalah sebesar 3,678 pada strategi pengembangan pasar ke wilayah geografis baru seperti ke Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Pasuruan. Saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini bagi Komunitas Organik Brenjonk adalah komunitas seharusnya memperbaiki kondisi internal yang ada, dimana yang menjadi faktor kunci kelemahan yang seharusnya segera diperbaiki oleh Komunitas Organik Brenjonk adalah pencatatan keuangan dan administrasi yang bisa dilakukan dengan melakukan pelatihan tentang pembukuan secara benar di divisi keuangan dan administrasi atau bisa menambahkan jumlah pengurus yang ada di divisi tersebut karena divisi tersebut hanya dinaungi oleh satu orang.Selain itu, manajemen persediaan yang ada di komunitas ini juga perlu diperhatikan, perbaikan yang bisa dilakukan dengan cara melakukan penjadwalan secara terstruktur bagi petani dan mengawasi proses budidaya lebih efektif agar tidak terjadi kekurangan persediaan. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis sistem pemasaran untuk melihat efektivitas sistem pemasaran yang telah diaplikasikan. Selain itu, bagi penelitian yang lain, juga bisa menggunakan teori dari Business Model Canvas untuk melihat kondisi perusahaan atau organisasi secara menyeluruh dengan cermat dan lebih detail agar dapat merumuskan implementasi strategi pemasaran yang lebih baik untuk menjalin hubungan bagi konsumen dan perusahaan atau organisasi.