Daftar Isi:
  • Sawi (Brassica juncea L.) merupakan sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Sawi mengandung gizi yang cukup lengkap, kandungan gizi dari sawi per 100 gram bahan mengandung: kalori 22 kal; protein 2,3 gr; lemak 0,3 gr; karbohidrat 4 gr; serat 1,2 gr; kalsium 220,5 mg; fosfor 38,40 mg; zat besi 2,9 mg; vitamin A 969 S.I.; vitamin B1 0,09 mg; vitamin B2 0,1 mg; vitamin B3 0,7 mg; dan vitamin C 102,0 mg. Produksi tanaman sawi di Indonesia tahun 2010 mencapai 583,770 ton. Namun pada tahun 2011 produksi sawi mengalami penurunan, produksinya hanya mencapai 580,969 ton. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penurunan produksi sawi di Indonesia adalah serangan virus tanaman. Virus yang sering menyerang tanaman sayuran dan famili Brassicacea adalah Turnip Mosaic Virus (TuMV). Penyakit TuMV merupakan virus baru pada tanaman Brassicaceae di Indonesia. Penyakit mosaik pada tanaman sawi sangat berpotensi menjadi penyakit penting di Indonesia. Sedangkan varietas sawi yang banyak ditanam petani dan beredar di Indonesia belum diuji ketahanannya terhadap infeksi penyakit TuMV. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketahanan lima varietas tanaman sawi terhadap infeksi TuMV, dan mengetahui pengaruh infeksi TuMV terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang dan Screenhouse Kebun Percobaan, Universitas Muhammadiyah, Malang. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan varietas sawi. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Bila hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat ketahanan beberapa varietas tanaman sawi terhadap infeksi TuMV adalah sebagai berikut: varietas Lokal Malang dan Toksakan merupakan varietas rentan terhadap infeksi TuMV, sedangkan varietas Shinta, Majapahit, dan Dora merupakan varietas yang tahan terhadap infeksi TuMV. Infeksi TuMV mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, yakni mengakibatkan pengurangan luasan daun, panjang akar, dan bobot basah tanaman.