Daftar Isi:
  • Beras organik merupakan beras yang dihasilkan oleh padi yang dibudidayakan tanpa menggunakan pestisida maupun pupuk kimia. Beras merah dan beras hitam organik merupakan jenis beras organik yang mempunyai kandungan serat yang tinggi. Kandungan serat tersebut sangat bermanfaat untuk kesehatan terutama untuk mengontrol gula dalam darah. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya healthy lifestyle dalam hal asupan makanan, pergeseran pangan terjadi sebagai respon atas peningkatan prevalensi penyakit seperti kanker, diabetes mellitus, jantung dan sebagainya. Kebutuhan pangan bergeser menjadi pangan fungsional. Pangan fungsional sudah banyak dikembangkan di berbagai industri pertanian atau agroindustri sebagai model pembangunan perekonomian dengan pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan sumber daya potensial daerah (Santoso, 2008). Agroindustri sereal beras organik adalah salah satu upaya pemanfaatan sumber daya potensial daerah khususnya di Desa Sumber Ngepoh. Industri pengolahan sereal beras organik yang diberi nama “Lumpang Berlian" ini merupakan home industry atau usaha mikro. Pengembangan unit usaha agroindustri ini menghadapi beberapa kendala dalam produksi, diantaranya adalah keterbatasan mesin dan tenaga kerja. Untuk itu, perlu adanya perencanaan strategi untuk memaksimalkan keuntungan. Peningkatan jumlah permintaan produk tidak dapat diimbangi dengan peningkatan jumlah produksi karena adanya keterbatasan alat produksi dan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alokasi sumberdaya yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat kombinasi produk. Selain itu untuk menganalisis keuntungan aktual dan optimal sebagai bahan pertimbangan produsen dalm proses produksi. Metode analisis optimalisasi produksi sereal beras organik adalah memaksimalkan keuntungan dalam menghasilkan produk sereal beras organik dengan sumber daya terbatas. Selain itu, mengetahui jumlah kombinasi kuantitas produksi yang tepat dari kedua jenis produk sereal beras organik yang dihasilkan dengan menggunakan program linear programming. Metode ini digunakan dengan menentukan koefisien tujuan setiap jenis produk, dalam hal ini keuntungan per unit serta koefisien fungsi kendala setiap input produksi. Koefisien fungsi tujuan dan fungsi kendala tersebut akan menghasilkan sejumlah kombinasi input produksi optimal yang dapat dialokasikan, kombinasi output kedua jenis produk dan juga keuntungan maksimal yang akan diperoleh. Hasil penelitian ini antara lain adalah : 1. Total biaya produksi yang dialokasikan oleh agroindustri sereal beras organik “Lumpang Berlian” rata-rata setiap bulan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp3.209.114,64 untuk produk sereal beras merah organik dan Rp8.440.631,86 untuk produk sereal beras hitam organik. Adapun rata-rata keuntungan per bulan agroindustri sereal beras organik “Lumpang Berlian” pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 469.885,36 untuk produk sereal beras merah organik Rp1.764.368,14 untuk produk sereal beras hitam organik. Rata-rata keuntungan total per bulan dalam satu tahun mencapai Rp2.234.253,5. Sedangkan untuk keuntungan per unit yang dihasilkan untuk sereal beras merah adalah sebesar Rp 1660,4 dan untuk sereal beras hitam sebesar Rp2.247,6 2. Hasil analisis optimalisasi produksi menggunakan metode Linear Programming, penggunaan input optimal agroindustri sereal beras organik “Lumpang Berlian” yaitu pada bahan baku beras hitam dan tenaga kerja. Sedangkan untuk penggunaan input lain belum optimal. Berdasarkan hasil optimalisasi tersebut diketahui dengan input yang terbatas, untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal, dapat menghasilkan kombinasi output optimal yang diproduksi sebesar 294,11 kemasan untuk sereal beras merah organik, dan untuk produk sereal beras hitam organik sebesar 1.340,71 kemasan. 3. Keuntungan yang diperoleh dari kombinasi output tersebut adalah sebesar Rp3.501.725,12. Hal tersebut menunjukkan bahwa keuntungan yang akan diperoleh perusahaan per bulannya lebih besar dibandingkan dengan rata-rata keuntungan aktual per bulan yang selama ini diterima oleh agroindustri sereal beras organik “Lumpang Berlian” yaitu sebesar Rp 2.234.253,5 dengan selisih sebesar Rp 1.267.471,62. Kesimpulan penelitian ini antara lain : 1. Apabila berproduksi pada tingkat optimal, keuntungan yang akan diperoleh perusahaan akan meningkat sebesar 56,7% bila dibandingkan dengan keuntungan yang didapat pada kondisi aktual. Adapun jenis sereal beras organik yang disarankan untuk ditingkatkan kuantitas produksinya hingga mencapai jumlah permintaannya adalah sereal beras merah sebesar 3,88% dan sereal beras hitam disarankan untuk dinaikkan produksinya sebesar 70,7%. Namun kuantitas produksi sereal beras organik tersebut tidak dapat mencapai jumlah permintaan pasar karena terbatasnya sumberdaya tenaga kerja yang dimiliki. 2. Keuntungan aktual yang diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp2.234.253,5. Keuntungan tersebut jauh lebih kecil dari keuntungan optimal yang diperoleh perusahaan yaitu sebesar Rp3.501.725,12. Peningkatan keuntungan tersebut mencapau 56,7%. Untuk itu disarankan bagi perusahaan untuk meningkatkan kuantitas produksinya pada kondisi optimal agar keuntungan yang diperoleh dapat maksimal. 3. Dari delapan kendala yang ada, dua diantaranya termasuk ke dalam kendala aktif yaitu kendala tenaga kerja dan bahan baku beras hitam. Sedangkan, kendala lainnya termasuk ke dalam kendala pasif atau berlebih. Penambahan satu satuan ketersediaan sumberdaya bukan pembatas atau kenaikan satu satuan permintaan sereal beras merah tidak akan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan. Apabila perusahaan tetap ingin menambahnya, perusahaan hanya melakukan pemborosan. 4. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas koefisien fungsi tujuan, sereal beras merah merupakan variabel yang memiliki selang kepekaan paling sempit, yaitu antara 1.660,4 hingga 5.993,6. Hal ini menunjukkan bahwa sereal beras merah merupakan yang paling rentan terhadap perubahan keuntungan per unitnya sehingga adanya perubahan keuntungan per unit yang melebihi selang tersebut akan menyebabkan solusi optimal berubah. 5. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas nilai ruas kanan kendala (RHS), kendala tenaga kerja merupakan kendala yang memiliki selang kepekaan paling sempit yaitu antara 32,18 hingga 53,16. Hal ini menunjukkan bahwa kendala tersebut merupakan kendala yang paling peka terhadap perubahan kuantitas permintaan pasarnya (perubahan RHS) sehingga adanya perubahan yang melebihi selang kepekaan akan menyebabkan nilai dual dan solusi optimal berubah. Saran yang mampu diberikan oleh penulis antara lain : 1. Agar tercapai tingkat produksi yang optimal, perusahaan sebaiknya meningkatkan kuantitas produksi sereal beras merah dan sereal beras hitam yaitu masing-masing menjadi 294 kemasan dan 1.340 kemasan atau meningkat masing-masing sebesar 3,88% dan 70,7%. Apabila di masa yang akan datang terjadi perubahan pada komponen produksi seperti perubahan ketersediaan bahan baku beras hitam dan tenaga kerja, perusahaan harus menentukan kuantitas produksi yang baru karena kombinasi produksi optimal dapat berubah. 2. Untuk memenuhi seluruh permintaan pasarnya, perusahaan sebaiknya melakukan upaya untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja sebesar 4,23% sehingga tenaga kerja yang tersedia untuk produksi sereal beras organik per bulan menjadi 53,16 HOK. 3. Untuk mengatasi keterbatasan jumlah mesin yang hanya satu buah, maka disarankan perusahaan menyisihkan keuntungan yang diperoleh setiap bulannya untuk membeli mesin penggiling baru agar jumlah sereal beras organik yang diproduksi dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu.